Jumat, 29 Mei 2015

Published 22.50 by with 0 comment

Belajar Bahasa Inggris Frasa Verba: Action Verb

belajar bahasa inggris tentang frasa verba dari action verb, belajar bahasa inggris perihal frasa verba dari action verb, belajar bahasa inggris seputar frasa verba dari action verb, belajar bahasa inggris membahas frasa verba dari action verb, belajar bahasa inggris mengulas frasa verba dari action verb, belajar bahasa inggris mengulas frasa verba dari action verb, frasa verba dari action verb jadi bahasan belajar bahasa inggris
Sumber: Google.co.id/gambar/action verbs

Belajar Bahasa Inggris Frasa Verba: Action Verb



Sudah kita pelajari bahwa definisi tradisional verba adalah kata yang digunakan untuk mengungkapkan tindakan (aksi) atau menggambarkan keadaan keberadaan. Sebagaimana definisi itu menyiratkan, ada dua jenis verba yang berbeda: action verb dan linking verb yang menggambarkan subyek. Linking verb sudah kita bahas pada sesi belajar Bahasa Inggris online sebelumnya dan sekarang giliran kita bahas verba aksi (action verb) lebih detail. Berikut contohnya:

        Action verb                                       Linking verb
        Donald laughed.                                  Donald is funny.
        Jane wrote a novel                              The novel became a bestseller.
        Erma made some soup                         The soup smelled wonderful.

Istilah action dan linking sangat tidak jelas. Bagian masalahnya adalah dengan istilah action. Tentu banyak verba aksi mengungkapkan tindakan. Dalam contoh pertama, Donald terlibat dalam aksi tersenyum. Dalam contoh kedua, Jane terlibat aksi menulis novel. Dalam contoh ketiga, Erma terlibat dalam aksi membuat soup. Sejauh ini baik-baik saja. Bagaimanapun, banyak verba aksi tidak mengungkapkan aksi dalam pengertian normal kata itu. Berikut beberapa contoh verba aksi yang tanpa aksi:

        Fred has a new car.
        Pat forgot these keys.
        The garden swarmed with bees. (Contoh klasik dari ahli bahasa abad 19)

Dalam contoh pertama, Fred tidak sedang terlibat dalam aksi apa saja yang jelas. Verba has nampak menggambarkan apa yang Fred miliki atau punyai daripada memberitahu kita apa yang Fred lakukan. Bandingkan kalimat itu dengan kalimat ini: Fred bought a new car. Di sini, Fred dengan jelas terlibat dalam aksi membeli. Dalam kalimat kedua, makna forgot hampir lawan dari jenis aksi apa saja. Poor Pat tidak terlibat dalam aksi membawa kuncinya. Dalam kalimat ketiga, kebun itu tidak terlibat dalam aksi berkerumun kecuali tawon itu. Kebun tidak sedang melakukan apapun sama sekali, namun ini masih verba aksi.

Masalah ilustrasi contoh ini adalah bahwa tidak ada cara yang tepat (bagus) untuk mendefinisikan kelas verba aksi dengan makna saja. Karena verba aksi mewakili semacam kelas yang besar dan beragam (99,9 persen dari semua verba), hal ini mustahil untuk menemukan karakteristik pendefinisi tunggal yang akan menangani sama baik untuk semua verba aksi.

Definisi satu-satunya yang sungguh akurat adalah definisi negatif: verba aksi adalah verba yang tidak merupakan linking verb

Verba Aksi dan Pelengkapnya
Tata bahasa tradisional memiliki terminologi yang dengan bagus dibangun bagi pelengkap yang lebih umum yang digunakan dengan verba aksi. Verba aksi yang memilki pelengkap disebut verba transitif. Verba aksi yang tidak memiliki pelengkap disebut verba intransitif

Perbedaan antara verba transitif dan intransitif secara luas dikenali. Contoh, ketika Anda sebagai pembelajar Bahasa Inggris mencari dan melihat sebuah verba aksi di dalam kamus, Anda akan menemukan simbol berikut tepat setelah entri: vt atau vi. vt singkatan dari verba transitif [transitive verb]; vi kepanjangannya verba intransitif [intransitive verb]. Berikut beberapa contoh verba intransitif (verba dicetak miring):

        Sam snores.
        Sally sneezed.
        The children snickerd.
        All of the flowers wilted in the sun.

Perhatikan contoh terakhir. In the sun adalah frasa preposisi adverbia tidak wajib. Karena in the sun tidak diperlukan oleh verba untuk membuat kalimat yang lengkap, ia tidak menjadi pelengkap. Verba intransitif dapat diikuti oleh sejumlah adverbia tidak wajib (optional). 

Sekarang pembelajar Bahasa Inggris akan dibawa beralih ke pembicaraan berbagai jenis pelengkap yang dengannya verba transitif dapat digunakan.

Obyek. Sampai sejauh ini pelengkap verba transitif yang paling sering adalah frasa nomina. (Ingat bahwa istilah frasa nomina adalah istilah kolektif yang mencakup nomina tunggal, nomina, dan modifier-nya, dan pronomina. Pelengkap frasa nomina dari verba aksi disebut obyek. (Istilah obyek langsung juga kadang-kadang digunakan. Dua istilah, obyek dan obyek langsung, digunakan saling bergantian dalam sebagian besar konteks.)

Berikut beberapa contoh verba transitif dengan obyek (verba transitif dicetak miring, obyek dicetak tebal):

        Simple Simon met a pie-man, going to the fair.
        Simple Simon bought a pie.
        Simple Simon really liked it.
       Unfortunately, Simple Simon didn't have any money to pay for it

Obyek Tak Langsung dan Langsung. Kecil tetapi penting subgrup verba transitif tidak memiliki satu tetapi dua obyek. Bagi verba ini, adalah perlu untuk membedakan antara obyek tak langsung (disingkat sebagai IO) dan obyek langsung (disingkat sebagai DO). Ketika ada dua obyek, obyek tak langsung selalu ada duluan sebelum obyek langsung. Berikut beberapa contoh dengan kedua obyek frasa nomina digarisbawahi dan diberi label:

        Sally gave the boss her report.
                            IO          DO
        John got the kids some pizza.
                         IO           DO

Ketika sebuah kalimat hanya mengandung satu obyek (sebagaimana kasus dengan sebagian besar verba transitif), obyek itu dapat juga disebut obyek langsung. Bagaimanapun, obyek tak langsung tidak pernah dapat digunakan sebagai obyek sendirian dalam sebuah kalimat. Karenanya, kita hanya dapat memiliki obyek tak langsung ketika ada juga obyek langsung.

Kalimat dengan obyek tak langsung memiliki fitur yang sedikit khas yang membuat obyek tak langsung (relatif) mudah untuk dikenali.

Uji to/for untuk Obyek Tak Langsung
Obyek tak langsung dapat diubah ke frasa preposisi yang mulai dengan salah satu to atau for (tergantung pada verbanya). Frasa preposisi itu kemudian dipindah setelah obyek langsung.

       Sally gave the boss her report.
                            IO          DO
 Uji to/for: Sally gave her report to the boss.

      John got the kids some pizza.
                         IO           DO
Uji to/for: John got some pizza for the kids.

Perhatikan bahwa dalam kedua contoh dua hal telah terjadi: (1) dua obyek frasa nomina telah bertukar tempat: obyek tak langsung sekarang mengikuti obyek langsung yang asli; dan (2) preposisi to atau for telah disisipkan antara dua frasa nomina yang digeser. 

Obyek dan Pelengkap Obyek. Beberapa verba aksi dapat memiliki obyek dan pelengkap obyek. Pelengkap obyek adalah nomina atau adjektiva deskriptif yang mengikuti obyek dan merujuk kembali ke obyek itu. Berikut beberapa contohnya:
         
        Nomina sebagai pelengkap obyek (pelengakp obyek dicetak miring, obyek dicetak tebal)
        Sally considered John a fool. (a fool = John)
        The board named him the new vice president for sales. (the new vice president for sales = him)
        They elected Elaine treasurer. (Elaine = treasurer)

        Adjektiva deskriptif sebagai pelengkap obyek (pelengkap obyek dicetak miring, obyek dicetak tebal)
        Keep the room clean. (clean merujuk ke room)
        They painted the house white. (white merujuk ke house)
        The jury believed him innocent. (innocent merujuk ke him) 

Pelengkap verba dalam Tata Bahasa Tradisional. Berikut ringkasan, dengan contoh, tujuh jenis pelengkap yang dikenal dalam tata bahasa tradisional. Ada dua jenis pelengkap yang digunakan dengan linking verb dan lima dengan action verb. Verba dicetak miring, dan pelengkap dicetak tebal:

Linking Verb
Pelengkap Subyek: 

1. Nominatif Predikat (frasa nomina yang harus merujuk kembali ke subyek)
        Butch became a football coach.
2. Adjektiva Predikat (adjektiva deskriptif yang harus merujuk kembali ke subyek)
        Butch was aggressive.
Action Verb
Pelengkap Verba Aksi:
3. Tidak ada pelengkap (verba intransitif)
        Rudolph smiled.
4. Obyek atau obyek langsung (frasa nomina tunggal)
        Santa fed the reindeer.
5. Obyek tak langsung dan langsung (dua frasa nomina)
        Santa gave Rudolph a carrot.
                              IO           DO
6. Obyek dan frasa nomina pelengkap obyek (dua frasa nomina yang harus merujuk ke orang atau sesuatu yang sama)
                                               obyek               FN pelengkap obyek
        The committee named Senator Blather chair.
 FN = Frasa Nomina
7. Obyek dan adjektiva pelengkap obyek (obyek frasa nomina dan adjektiva yang harus merujuk kembali ke obyek itu)
                                                  obyek              adj. pelengkap obyek
        The committee believed Senator Blather capable.

Untuk melengkapi materi tulisan ini berikut disertakan sebuah video. Semoga bisa membantu.


Nah, sampailah di penghujung pokok bahasan tentang verba aksi, meski dalam ringkasannya memasukkan juga linking verb yang sudah dibahas pada sesi sebelumnya. Belajar Bahasa Inggris online yang komplete dan mencerahkan. Ulasan grammar Bahasa Inggris yang lengkap, mendalam, dan lugas. Artikel Bahasa Inggris yang enak dibaca dan perlu. Tetap semangat! Keep moving on!



Salam mencerahkan,


Follow Twitter Saya: @baryzin
Fans Page Saya: @EnglishKito 
 
Read More
      edit

Rabu, 27 Mei 2015

Published 21.10 by with 0 comment

Belajar Bahasa Inggris Frasa Verba: Antara Linking Verb dan Action Verb

belajar bahasa inggris tentang frasa verba dari action verb dan linking verb, belajar bahasa inggris perihal frasa verba dari action verb dan linking verb
Sumber: www.Google.co.id/gambar/verb phrases

Belajar Bahasa Inggris Frasa Verba: Antara Linking Verb dan Action Verb



Kita masih akan melanjutkan seri ulasan tentang frasa. Belajar Bahasa Inggris online kali ini akan membahas frasa verba yang sebelumnya kita telah membahas frasa nomina dan frasa apositif. Para pemerhati dan para pembelajar Bahasa Inggris dapat mengikuti ulasan berikut ini.

Frasa verba adalah frasa yang dikepalai oleh verba (bungkulnya verba). Beda antara bungkul verba dan frasa verba sangat jelas dibuat dalam tata bahasa tradisional, meski dalam terminologi yang berbeda: simple predicate (predikat sederhana) dan complete predicate (predikat lengkap). Predikat sederhana dalam tata bahasa modern adalah bungkul (pangkal) verba dan predikat lengkap adalah frasa verba.

        Tata Bahasa Tradisional                             Tata Bahasa Modern
        simple predicate                           =              verb head
        (predikat sederhana)                                     (bungkul verba)
        complete predicate                       =              verb phrase
        (predikat lengkap)                                        (frasa verba)

Dalam contoh berikut, bungkul verba (predikat sederhana) dicetak miring dan frasa verba (predikat lengkap) digarisbawahi:

        The well-dressed young woman glanced in the mirror.
        The sleek new car in the driveway belongs to my grandmother.
        The chilly November rains never seemed to let up.

Sebagian frasa verba terdiri atas bungkul verba bersama dengan pelengkap verba. Pelengkap adalah apa saja dibutuhkan oleh verba tertentu untuk membuat kalimat yang lengkap. Contoh, berikut adalah kalimat dengan verba dicetak miring dan pelengkapnya dicetak tebal:

        A truck driver saw the accident.

Jika kita menghapus pelengkapnya, kita memperoleh baik kalimat yang secara total tidak gramatikal atau kalimat baru, yang tidak nyambung yang tidak bermakna sama seperti aslinya.

    X  The truck driver saw.

Dengan kata lain, ketika kita menggunakan verba see dengan makna mengamati, kita perlu mengungkapkan apa yang subyek lihat.



 
Sudah kita pelajari bahwa definisi tradisional verba adalah kata yang digunakan untuk mengungkapkan tindakan (aksi) atau menggambarkan keadaan keberadaan. Sebagaimana definisi itu menyiratkan, ada dua jenis verba yang berbeda: action verb dan linking verb yang menggambarkan subyek. Berikut contohnya:

        Action verb                                       Linking verb
        Donald laughed.                                  Donald is funny.
        Jane wrote a novel                              The novel became a bestseller.
        Erma made some soup                         The soup smelled wonderful.

Istilah action dan linking sangat tidak jelas. Bagian masalahnya adalah dengan istilah action. Tentu banyak verba aksi mengungkapkan tindakan. Dalam contoh pertama, Donald terlibat dalam aksi tersenyum. Dalam contoh kedua, Jane terlibat aksi menulis novel. Dalam contoh ketiga, Erma terlibat dalam aksi membuat soup. Sejauh ini baik-baik saja. Bagaimanapun, banyak verba aksi tidak mengungkapkan aksi dalam pengertian normal kata itu. Berikut beberapa contoh verba aksi yang tanpa aksi:

        Fred has a new car.
        Pat forgot these keys.
        The garden swarmed with bees. (Contoh klasik dari ahli bahasa abad 19)

Dalam contoh pertama. Fred tidak sedang terlibat dalam aksi apa saja yang jelas. Verba has nampak menggambarkan apa yang Fred miliki atau punyai daripada memberitahu kita apa yang Fred lakukan. Bandingkan kalimat itu dengan kalimat ini: Fred bought a new car. Di sini, Fred dengan jelas terlibat dalam aksi membeli. Dalam kalimat kedua, makna forgot hampir lawan dari jenis aksi apa saja. Poor Pat tidak terlibat dalam aksi membawa kuncinya. Dalam kalimat ketiga, kebun itu tidak terlibat dalam aksi berkerumun kecuali tawon itu. Kebun tidak sedang melakukan apapun sama sekali, namun ini masih verba aksi.

Masalah ilustrasi contoh ini adalah bahwa tidak ada cara yang tepat (bagus) untuk mendefinisikan kelas verba aksi dengan makna saja. Karena verba aksi mewakili semacam kelas yang besar dan beragam (99,9 persen dari semua verba), hal ini mustahil untuk menemukan karakteristik pendefinisi tunggal yang akan menangani sama baik untuk semua verba aksi.

Definisi satu-satunya yang sungguh akurat adalah definisi negatif: verba aksi adalah verba yang tidak merupakan linking verb. Berawal dengan linking verb. Mulai dengan linking verb bekerja karena kelas linking verb sangat kecil dan memiliki karakteristik berbeda tertentu, membuatnya relatif mudah untuk mendefinisikan. Sehingga, kita akan mulai dengan linking verb dan kemudin ke action verb.

Linking Verb dan Pelengkapnya
Istilah linking merujuk ke hubungan antara pelengkap dan linking verb dan subyek. Dengan kata lain, pelengkap harus memberi informasi tentang atau deskripsi subyek. Berikut tiga contoh kalimat dengan linking verb lagi:

        Donald is funny.
        The novel became a bestseller.
        The soup smelled wonderful.

Dalam contoh pertama, adjektiva predikat funny menerangkan kepribadian Donald. Dalam contoh kedua, frasa nomina a bestseller memberitahu kita sesuatu tentang keberhasilan novel itu. Dalam contoh ketiga, adjektiva predikat wonderful memberitahu kita sesuatu tentang sifat soup.

Kadang-kadang linking verb dibandingkan dengan tanda sama denagan [=]. Karenanya, kita dapat mengganti linking verb dengan tanda sama dengan [=]:
   
        Donald = funny
        the novel = a bestseller
        the soup = wonderful

Sedangkan analogi linking verb dengan tanda sama dengan [=] tidaklah sempurna, hal ini justru menyajikan pengertian hubungan khusus antara pelengkap dan subyek dalam kalimat dengan linking verb. Hubungan ini secara lengkap tidak ada dalam verba aksi.
belajar bahasa inggris membahas frasa verba dari action verb dan linking verb, belajar bahasa inggris mengulas frasa verba dari action verb dan linking verb, belajar bahasa inggris mengupas frasa verba dari action verb dan linking verb

Pelengkap linking verb secara kolektif disebut subject complement (pelengkap subyek). Istilah pelengkap subyek datang dari fakta bahwa pelengkap linking verb harus merujuk kembali dan menggambarkan subyek. Dua pelengkap subyek yang umum adalah adjektiva (disebut adjektiva predikat) dan frasa nomina (disebut nominatif predikat). Berikut contoh kalimat  yang menggambarkan masing-masing jenis pelengkap subyek (pelengkap subyek dicetak miring):

        Adjektiva predikat:             The children feel happy.
        Nominatif predikat:             John is a student.

Linking verb memiliki fitur gramatika yang unik yang membedakan mereka dari semua verba aksi: hanya linking verb dapat memiliki adjektiva predikat sebagai pelengkap.

belajar bahasa inggris frasa verba antara linking verb dan action verb, belajar bahasa inggris frasa verba antara action dan linking verb

Jika verba dapat digunakan dengan pelengkap adjektiva predikat, maka kita tahu dengan yakin bahwa verba ini adalah linking verb. Fakta yang sangat berguna ini memberi kita cara sederhana untuk membedakan linking verb dari action verb. Jika verba dapat mengambil adjektiva predikat sebagai pelengkap, maka ia harus merupakan linking verb.

Linking verb dapat juga diikuti oleh frasa nomina. Bahkan di sini, nominatif predikat, jenis frasa nomina yang mengikuti linking verb, secara fungsional berbeda dari jenis frasa nomina yang mengikuti verba aksi. Berikut sepasang contoh:

       Linking verb:        Alice became a successful writer.

       Action verb:         Alice met a successful writer.

Frasa nomina yang sama a successful writer mengikuti verba dalam dua contoh, sehingga bagaimana dapat kedua pelengkap tersebut berbeda? Pelengkap tersebut sangat berbeda dalam hubungan mereka dengan subyek masing-masing. Dalam contoh linking verb, nominatif predikat a successful writer dan subyek Alice harus satu dan orang yang sama.

        Alice = a successful writer

Dalam contoh verba aksi, obyek a successful writer dan subyek Alice tidak dapat orang yang sama:

        Alice =/= a successful writer

belajar bahasa inggris antara linking verb dan action verb, belajar bahasa inggris frasa verba dari linking dan action verb

Secara definisi, nominatif predikat memiliki dua karakteristik yang berbeda:
  1. Nominatif predikat selalu merupakan pelengkap linking verb.
  2. Nominatif predikat harus mengidentifikasi atau menamai kembali subyek i.e., nominatif predikat harus merujuk orang atau sesuatu yang sama sebagai subyek.
Hanya ada  verba sedikit yang dapat digunakan sebagai linking verb. Sejauh ini yang paling umum adalah verba be . Karena verba be adalah verba yang sangat tidak beraturan dalam Bahasa Inggris, mungkin sangat berguna meninjau kembali berbagai bentuknya:
(a) John   is   a student.
              (be)  (noun)
(b) John   is    intelligent.
             (be)  (adjective)
(c) John   was   at the library.
               (be)   (prep. phrase)

Kalimat dengan be sebagai verba utama memiliki tiga pola dasar:
        Dalam (a): be + a noun
        Dalam (b): be + an adjective
        Dalam (c): be + a prepositional phrase

(d) Mary is writing a letter.
(e) They were listening to some music.
(f) That letter was written by Alice.

Be juga digunakan sebagai kata kerja bantu tenses verba progresif dan dalam bentuk pasif.
        Dalam (d): is = auxiliary; writing = main verb

Bentuk Tenses Be
                   SIMPLE PRESENT         SIMPLE PAST                    PRESENT PERFECT
                   I am                                  I was                                   I have been
Singular       you are                             you were                             you have been
                   he, she, it is                      he, she, it was                     he, she, it has been
Plural          we, you, they are              we, you they were               we, you, they have been 

Banyak linking verb yang umum adalah verba yang menunjukkan penampakan atau persepsi rasa, contoh:

Sight:    They appeared angry about something.
             Larry looked pleased with himself.
             Sam-I-am seemed a little sad today.
Sound:  The tenor sounded flat to me.
             The note rang true.
Smell:  Some tropical fruit smells absolutely dreadful.
Taste:  The fruitcake tasted stale.

Linking verb umum yang tersisa menggambarkan sifat atau keadaan subyek, contoh:

        The cook always gets upset when someone complains about the food.
        The kittens soon grew strong.
        The patient remained weak.
        Tarzan stayed angry about the accident with the coconuts.
        The explorer became faint with hunger.
        I feel terrific.
        His face turned bright red.
Verba get, turn, grow digunakan ketika ketiganya bermakna "become."

Meski semua verba yang digunakan dalam contoh-contoh terdahulu adalah linking verb, beberapa dapat juga digunakan sebagai verba aksi. Ketika mereka digunakan sebagai verba aksi, maknanya sangat berbeda dari ketika mereka digunakan sebagai linking verb. Berikut sebuah contoh yang menggunakan verba feel:

        Linking verb:          The detective felt sick.
        Action verb:            The detective felt the victim's body for the missing gun.

Dalam contoh pertama, linking verb felt digunakan untuk menerangkan detective. Dalam contoh kedua, verba aksi felt memberitahu kita apa yang detective lakukan: dia terlibat dalam aksi pencarian tubuh.

Perhatikan juga bahwa linking verb diikuti oleh adjektiva predikat sick, sedangkan verba aksi diikuti oleh obyek frasa nomina yang biasa the victim's body. Frasa nomina the victim's body tidak dapat menjadi nominatif predikat karena ia tidak merujuk kembali ke detective:

        detevtive =/= the victim's body

Artikel Bahasa Inggris sampai sudah di penghujung pembahasan. Lalu apa yang bisa kita simpulkan dari pokok bahasan ini. Mungkin ini: (1) Ada dua jenis verba yang berbeda, yakni action verb dan linking verb yang menggambarkan subyek. Istilah action dan linking sangat tidak jelas, (2) Verba aksi mengungkapkan tindakan tetapi tidak semua verba aksi mengungkapkan tindakan. Contoh, Fred bought a new car (Fred dengan jelas terlibat dalam aksi membeli); Fred has a new car (Fred tidak sedang terlibat dalam aksi apapun), (3) Definisi yang tepat untuk verba aksi adalah verba yang tidak merupakan linking verb, (4) Linking merujuk ke hubungan antara pelengkap dan linking verb dan subyek. Pelengkap harus memberi informasi tentang subyek. Contoh, The soup smelled good (Adjektiva predikat good memberitahu kita sesuatu tentang sifat soup. Kita dapat menganti linking verb dengan tanda sama dengan [=], the soup = good.

Sebuah video diharapkan bisa membantu memperkaya materi tulisan ini. Semoga.



Belajar Bahasa Inggris yang simpel, mudah dimengerti dan dipraktikkan. Ulasan grammar Bahasa Inggris yang lengkap, mendalam, dan lugas. Artikel Bahasa Inggris yang enak dibaca dan perlu. 

Pembahasan tentang verba aksi (action verb) yang lebih detail akan dibahas dalam sesi berikutnya dan dalam tempat yang sama. Tetap semangat! Keep moving on!

Follow Me on:
YouTube: https://www.youtube.com/channel/UCM5qEVCvLHTAtuNfWt3tT1w/
Facebook: https://www.facebook.com/EnglishKito/
Instagram: https://www.instagram.com/baryzin
Twitter: https://twitter.com/baryzin



Read More
      edit

Jumat, 22 Mei 2015

Published 22.41 by with 0 comment

Belajar Bahasa Inggris: Frasa Nomina dan Frasa Apositif

belajar bahasa inggris tentang frasa nomina dan frasa apositif, belajar bahasa inggris seputar frasa nomina dan frasa apositif
Sumber: www.Google.co.id/gambar/noun phrase

Belajar Bahasa Inggris: Frasa Nomina dan Frasa Apositif



Frasa ada di nomor 7 dari tataran yang paling tinggi dimulai dari 1 sampai dengan yang paling rendah nomor 10 dari tataran hirarki gramatika suatu bahasa. Tepatnya, frasa posisinya ada di antara klausa dan kata. Belajar Bahasa Inggris online kali ini mengulas tataran hirarki gramatika yang nomor 7, yakni frasa, khususnya frasa nomina dan frasa apositif. Pebelajar Bahasa Inggris bisa menyimak ulasan berikut.


Frasa
Frasa adalah blok pembangun gramatika (khususnya, tetapi tidak selalu, konstruksi multi-kata) yang bertindak sebagai unit tunggal dari kelas kata. (Seperti Anda akan lihat, definisi frasa ini berbeda sedikit dari definisi frasa dalam tata bahasa tradisional). Dalam kesempatan kali ini, kita akan menguji empat jenis frasa: frasa nomina, frasa apositif, frasa verba, dan frasa preposisi. Frasa nomina dan apositif dibahas dalam satu bagian dan sisanya frasa verba dan preposisi akan dibahas di bagian yang lain.

Semua frasa mengandung bungkul (kepala) yang menentukan ciri khas frasa. Bungkul dari frasa nomina adalah nomina; bungkul dari frasa apositif adalah apositif; bungkul frasa verba adalah verba; dan bungkul frasa preposisi adalah (coba tebak) adalah preposisi.

belajar bahasa inggris frasa nomina, belajar bahasa inggris frasa apositif

Frasa Nomina
Istilah frasa nomina secara luas tidak digunakan dalam tata bahasa tradisional. Bagaimanapun, perbedaan antara nomina dan frasa nomina sangat dengan jelas dibuat dalam tata bahasa tradisional, meskipun dalam terminologi yang berbeda: subyek sederhana dan subyek lengkap. Subyek simpel dalam tata bahasa tradisional dapat disamakan dengan nomina pangkal dalam tata bahasa modern, dan subyek lengkap berkesesuaian dengan frasa nomina.

         Tata bahasa tradisional                            Tata bahasa modern
         simple subject (subyek sederhana)                head noun (nomina pangkal)
         complete subject (subyek lengkap)                noun phrase (frasa nomina)

Dalam contoh-contoh berikut ini, pangkal (subyek simpel) dicetak miring dan frasa nomina (subyek lengkap) digarisbawahi:

        The well-dressed young woman glanced in the mirror.
        The sleek new car in the driveway belongs to my grandmother.
        The chilly November rains never seemed to let up.

belajar bahasa inggris membahas frasa nomina dan frasa apositif, belajar bahasa inggris mengulas frasa nomina dan frasa apositif, belajar bahasa inggris mengupas frasa nomina dan frasa apositif
Frasa Apositif
Frasa apositif adalah frasa yang dikepalai oleh apositif. Apositif adalah nomina yang mengikuti nomina atau pronomina lain untuk memberi ciri atau menerangkannya. Berikut contoh kalimat yang mengandung apositif (dicetak miring):

        She is going out with Richard, a guy in her exercise class.

Apositif digunakan untuk memberi informasi yang membantu mengidentifikasi siapa Richard. 

Frasa apositif adalah frasa nomina yang secara mendasar bermaksud khusus. Apositif adalah nomina pangkal, dan sisa frasa apositif terdiri atas nomina modifier, adjektiva di depan nomina apositif, dan frasa preposisi yang menerangkan mengikuti nomina apositif. Berikut beberapa contoh dengan frasa apositif dicetak miring dan pangkal apositif dicetak tebal:

        A tolls, small coral islands, cover shallow tropical waters.
        His car, a hulking SUV, costs a fortune to fill up and rides like a tank.
        The police went to his last address, an old hotel in Denver.

Perhatikan bahwa semua frasa apositif dipisahkan dari sisa kalimat oleh koma: sepasang koma jika frasa apositif di tengah kalimat atau koma tunggal jika frasa apositif di akhir kalimat (seperti dalam contoh terakhir).

Jika frasa apositif mengikuti subyek frasa nomina, kita dapat memindah frasa apositif ke awal kalimat. Frasa apositif yang dipindah ke luar dari posisi normalnya mengikuti frasa nomina, kadang-kadang disebut inverted appositives (apositif yang digeser posisinya). Berikut contoh kalimat yang mengandung frasa apositif (dicetak miring) yang dapat digeser:

Susunan normal:   Emma, the only child in the class with no cavities, smelled proudly.
Susunan tergeser: The only child in the class with no cavities, Emma smelled proudly.

Ada satu situasi di sini, normal untuk menggeser frasa apositif: ketika subyek frasa nomina adalah pronomina. Berikut dua contohnya (frasa apositif dicetak miring):

         A hopeless romantic, I always want movies to have a happy ending.
        Always a sucker for a smile, he gave in to his daughter's request.
       
Jika kita mengembalikan frasa apositif yang digeser, ke posisi normal mengikuti nomina yang diterangkan, hasilnya mungkin atau tidak mungkin gramatikal, tetapi frasa apositif itu tetap saja janggal:

    ?    I, a hopeless romantic, always want movies to have a happy ending.
    ?    He,  always a sucker for a smile, gave in to his daughter's request.

Tanda tanya di depan kalimat menunjukkan bahwa kalimat tersebut hanya sedikit gramatikal.

artikel bahasa inggris, tenses bahasa inggris

Frasa Apositif Esensial dan Nonesensial
Hingga pokok bahasan ini, semua frasa apositif yang telah kita uji adalah nonesensial. Frasa apositif nonesensial tidak diperlukan untuk mendefinisikan frasa nomina yang frasa apositif mengikuti. Karenanya, kita dapat menghapus frasa apositif tersebut dan masih tertinggal dengan frasa nomina yang bermakna. Contoh, dalam kalimat berikut.

        Noel Coward wrote Private Lives, his best-known play, in 1930.

frasa apositif his best-known play dapat dihapus tanpa mempengaruhi identitas dasar nomina yang frasa apositif mengikuti.

        Noel Coward wrote Private Lives in 1930.

Private Lives masih tetap ditulis oleh Noel Coward in 1930 meskipun kita tidak bilang bahwa Private Lives adalah sandiwara terbaiknya. Meski sandiwara tersebut secara luas dilupakan, Private Lives masih tetap ditulis oleh Noel Coward in 1930. Bandingkan contoh kalimat ini yang mengandung apositif nonesensial dengan kalimat berikut, yang mengandung apositif esensial:

       My friend Tim works in the city.

Anggaplah, penulis kalimat ini memiliki lebih dari satu teman, sehingga ketika kita menghapus frasa apositif Tim, kita kehilangan informasi yang penting untuk membangun makna frasa nomina my friend:

        My friend works in the city.

Kita tak mengerti teman yang mana bekerja di kota.

Perbedaan antara frasa apositif esensial dan nonesensial tidak begitu banyak perbedaan gramatikanya. Contohnya, bandingkan kalimat berikut:

Nonesensial: Homer, the Greek Poet, was blind.
Esensial:       The Greek poet Homer was blind.

Dalam kalimat pertama, frasa apositif the Greek poet adalah nonesensial karena kita dapat beranggapan bahwa setiap orang yang dapat membaca tanpa menggerakkan bibirnya tahu siapa Homer itu. Pembaca tak perlu informasi dalam frasa apositif untuk mengidentifikasi Homer. Dalam kalimat kedua, di sisi lain, frasa apositif Homer adalah esensial karena pembaca tak akan memiliki cara apapun untuk mengetahui Greek poet yang mana tentang kalimat tersebut.

        ?  The Greek poet was blind.

Cara sederhana dan dapat dipercaya untuk menguji apakah frasa apositif esensial atau nonesensial adalah dengan menghapus apositif tersebut dan melihat pengaruh pada frasa nomina yang mendahului frasa apositif. Jika frasa nomina itu masih bermakna, maka frasa apositif tersebut adalah nonesensial. Jika makna frasa nomina itu sekarang sangat rancu, maka frasa apositif tersebut adalah esensial.

Esensial dan nonesensial selalu dibedakan oleh tanda bacanya. Frasa apositif esensial tidak pernah dipisahkan dengan koma. Frasa apositif nonesensial selalu dipisahkan dengan koma.


Sebuah video mungkin bisa membawa arti bagi materi tulisan ini. Mudah-mudahan.


Nah, sampailah di penghujung pokok bahasan mengenai frasa nomina dan frasa apositif. Yang perlu diperhatikan di sini adalah untuk frasa nomina antara tata bahasa tradisional dan modern ada perbedaan istilah. Subyek sederhana berkesesuaian dengan nomina pangkal dan subyek lengkap dapat disamakan dengan frasa nomina. Untuk frasa apositif ada istilah frasa apositif esensial dan nonesensial, yang nonesensial dapat dihilangkan dan yang esensial tidak dapat dihapus. 

Belajar Bahasa Inggris online yang komplet dan mencerahkan, Ulasan grammar Bahasa Inggris yang lengkap, mendalam, dan lugas. Artikel Bahasa Inggris yang enak dibaca dan perlu. Tetap semangat! Keep moving on!

Follow Twitter Saya: @baryzin
Fans Page Saya: @EnglishKito


Read More
      edit

Minggu, 17 Mei 2015

Published 20.58 by with 0 comment

Belajar Bahasa Inggris Lie atau Lay

Belajar Bahasa Inggris: Lie atau Lay, Rise atau Raise, Sit atau Set




belajar bahasa inggris tentang verba rise atau raise, belajar bahasa inggris tentang verba sit atau set, belajar bahasa inggris tentang verba lie atau lay, belajar bahasa inggris membahas verba lie atau lay, belajar bahasa inggris mengulas verba sit atau set, belajar bahasa inggris mengupas verba rise atau raise, belajar bahasa inggris seputar verba lie atau lay
Sebagai pengantar untuk memahami tiga pasang verba rise atau raise, sit atau set, dan lie atau lay tidak ada salahnya kalau pembelajar bahasa Inggris memahami dulu apa yang dimaksud dengan verba transitif dan intransitif dan juga pasangan verba fall dan fell. Mari kita mulai belajar Bahasa Inggris online ini.

Verba Transitif atau Intransitif
Verba transitif butuh obyek langsung (He is reading a book); verba intransitif tidak memerlukan obyek (He is walking in the park). Hanya verba transitif boleh digunakan dalam bentuk pasif (The book was returned by him quickly). Semua linking verb adalah intransitif.
     Verba transitif boleh mengambil lebih dari satu obyek:

     Obyek tak langsung dan obyek langsung:   He gave his wife a present.
     Obyek langsung dan pelengkap obyek:      They elected Mr. Habibi president.

Banyak verba mungkin digunakan baik secara transitif (He was writing a letter) atau pun secara intransitif (He was writing at the library). Verba yang lain hanya transitif dan harus diikuti oleh obyek--have, like, owe, remember.
     Beberapa verba intransitif telah berkembang ke penggunaan transitif, khususnya dalam pengertian kausatif:
     
     He always walks his dog at night (=causes his dog to walk).
     The railroad runs additional trains during holidays (=causes additional trains to be run).

     Beberapa verba intransitif digunakan secara transitif dengan obyek yang sama asalnya--run a race, dream a strange dream, live a good life.

 Verba intransitif lainnya memiliki bentuk yang berbeda untuk penggunaan transitif.
     Intransitif     Transitif
     lie                lay         The book is lying on the table.
                                      He laid the book on the table.
     rise              raise       The sun rises in the east.
                                      The student raised his hand.
     sit                set         Please sit down!
                                     She set the chair in the corner.

Setelah kita membahas pasangan verba fall dan fell pada sesi belajar Bahasa Inggris yang lalu, kini tiba saatnya untuk melanjutkan pembahasan tiga pasang verba yang sering membingungkan. Tiga pasang verba tersebut adalah rise atau raise, sit atau set, dan lie atau lay. yang mengikuti pola yang sama seperti verba fall dan fell. Anda, sebagai pembelajar Bahasa Inggris jika belum atau kurang jelas mengenai verba fall dan fell silakan klik link yang tersedia dan ikuti pembahasannya.

Rise/Raise
Verba intransitif rise berarti to go up, menaik atau get into an upright position, mencapai posisi di atas, contohnya:
     
     The aircraft rose slowly into the air.
     As the sun rose in the sky the temperature climbed.
     Salaries will continue to rise in the line with inflation.
     Interest rates rise and fall according to the health of the economy.
     The sun rises in the east.

Sejarahnya, verba kausatif transitif raise berarti to cause something to rise, menyebabkan sesuatu naik. Maknanya telah meluas sepanjang waktu juga berarti, di antara sesuatu yang lain, to lift, menaikkan, to rear, mengasuh, membesarkan (seperti anak-anak atau binatang), atau to grow, menumbuhkan (seperti tanaman).
     
     He could hardly raise the injured arm at all. (manaikkan, to lift)
     The budget can be balanced by raising income taxes by 2 percent. (manaikkan, to lift)
     I had to raise three children on my own. (membesarkan, to rear)
     We raise winter wheat for export. (menumbuhkan, to grow)

Verba rise dan raise mengikuti pola dasar yang sama seperti fall dan fell dalam hal verba intransitif bentuknya tak beraturan sedangkan verba kausatif transitif bentuknya beraturan (meski dengan vokal yang berbeda dari verba intransitif yang lain):

Rise
Base/present tense: rise/rises
Past tense:              rose
Past participle:        risen
Present participle:   rising

Raise
Base/present tense: raise/raises
Past tense:              raised
Past participle:        raised
Present participle:   raising

Sit/Set
Verba intransitif sit berarti to be seated, duduk atau to be situated, terletak, contoh:
     Sit down and keep  quite.
     I sat in the corner for half an hour.
     The house sits on a hill overlooking the river. (terletak)
     Sitting down angrily, I glared at my teacher.
     Having sat in the corner for half an hour, I was subdued.

Sejarahnya, verba kausatif transitif set berarti to cause something or someone to sit, menyebabkan sesuatu atau seseorang duduk. Maknanya juga sudah berkembang sepanjang waktu berarti, di antara sesuatu yang lain, to place, menempatkan, arrange, menyusun, atau fix, memastikan, contoh:
     
     He set the briefcase on the table. (to place)
     We will set the table as soon as we can. (to arrange)
     They need to set the date for the meeting. (to fix)

Contoh yang lain:
     Set the basket on the table and close the door.
     Yesterday, he set the grocery cartons on the kitchen table; today he sets them on the porch.
     Setting her glasses on the table, she rubbed her tired eyes.
     Having set his skis in the corner, he stooped to take off his boots.
     
     Menambah kebingungan tentang sit dan set adalah fakta bahwa verba set dapat juga digunakan sebagai verba intransitif, contohnya:
     
    The sun rises in the east and sets in the west.

     Verba sit, verba intransitif asli, tak beraturan:
     Base/present tense: sit/sits
     Past tense:              sat
     Past participle:        sat
     Present participle:   sitting

     Verba kausatif transitif set adalah satu dari verba yang bersuku kata aneh yang berakhir dalam -t atau -d (seperti hit dan rid) yang menggunakan bentuk yang sama untuk present (bentuk 1), past (bentuk 2), dan past participle (bentuk 3):
     
     Base/present tense: set/sets
     Past tense:              set
     Past participle:        set
     Present participle:   setting

Lie/Lay
Pasangan verba ini adalah yang paling sulit dari kelompok empat. Satu alasan adalah bahwa present tense verba kausatif transitif (lay) terjadi (oleh kecelakaan sejarah) mirip dengan past tense dari verba intransitif (lie). Atau bisa dikatakan verba lay adalah bentuk kedua dari verba lie dan bentuk pertama dari verba kausatif transitif lay.
     Verba intransitif asli lie berarti to recline, rebahan/merebahkan diri. Maknanya telah berkembang sepanjang waktu berarti spread out, terhampar atau be placed, ditempatkan, contohnya:
     
     I will lie down for a few minutes before dinner. (rebahan, to recline)
     The x-ray technician had me lie on my right side. (ditempatkan, be placed)
     The residential area of town lies along the west bank of the river. (terhampar, spread out)

Contoh yang lain:
     Lie down for a while and you will feel better. (present)
     The cat lay in the shade and watched the dog carefully. (past)
     My keys were lying on the table where I dropped them. (present participle)
     After I had lain down for a while, I felt better. (past participle)
     
Sejarahnya, verba kausatif transitif lay berarti to cause to lie, karenanya, to place, menempatkan, contohnya:
     
     Please lay your briefcase and papers on the table.
     I need to lay my packages down.
     The movers will lay the rugs in the living room this afternoon.

Contoh yang lain:
     Lay the book on the table and come here. (present)
     He laid the book on the table and walked out the door. (past)
     Laying the book on the table, he walked out the door. (present participle)
     Having laid the book on the table, he walked out the door. (past participle)
     
Verba lie, verba intransitif asli, tak beraturan:
     Base/present tense: lie/lies
     Past tense:              lay
     Past participle:        lain
     Present participle:   lying
     
Verba kausatif transitif lay kenyataannya teratur, meski ejaan menyembunyikannya--y final dalam lay berubah ke i ketika diikuti oleh huruf hidup:
     Base/present tense: lay/lays
     Past tense:              laid
     Past participle:        laid
     Present participle:   laying

     Perhatikan bahwa bentuk lay membingungkan: lay baik bentuk dasar maupun present tense dari lay dan bentuk past tense dari lie.
     Dalam percakapan santai, nampak ada kecenderungan untuk menggunakan lay sebagai verba intransitif. Jika Anda, pembelajar Bahasa Inggris telah mendengar kalimat dalam percakapan, apakah Anda telah memperhatikan kalimat-kalimat tersebut sebenarnya salah/kurang tepat?

X  Don't just lay there-do something!
X  She got sunburned from laying around the pool too long.
X  The kids have laid around the house all day.

Secara teknik, semua tiga kalimat ini seharusnya telah menggunakan beberapa bentuk dari lie:
   
   Don't just lie there-do something!
   She got sunburned from lying around the pool too long.
   The kids have lain around the house all day.
   
Fakta bahwa telinga kita telah tumbuh sedikit biasa dengan menggunakan lay sebagai verba intransitif berarti bahwa kita harus sangat hati-hati untuk memonitor penggunaan lay dalam tulisan. Ingat, jika ia tidak memiliki obyek, lay tidak berterima dalam tulisan formal/resmi. Jika Anda memiliki kesulitan dengan lie dan lay, berikut mungkin sangat berharga untuk diingat:
   You lie around, but you lay something down.

Simpulan
Verba rise dan raise, sit dan set, dan lie dan lay sering membingungkan dengan satu sama lain. Pasangan verba ini adalah sesuatu hal modern yang bertahan dari akhiran kausatif yang mengubah verba intransitif ke verba transitif. Verba transitif baru, berarti ikut serta dalam tindakan verba intransitif. Contohnya, verba transitif fell datang dari verba fall. To fell a tree berarti to cause the tree to fall, merobohkan pohon berarti menyebabkan pohon itu jatuh/roboh.
    
Semua tiga pasang verba tersebut berhubungan dalam cara yang pasti sama:
    Verba intransitif       Verba kausatif transitif
          rise                    raise (To cause something to rise.)
          sit                      set (To cause something to sit.)
          lie                      lay (To cause something to lie.)
    
Kunci untuk menjaga verba tersebut benar dengan mengingat bahwa verba kausatif transitif memerlukan obyek. When you raise, you have to raise something. When you set, you have to set something. When you lay, you have to lay (down) something.

Nah, sampailah di penghujung belajar Bahasa Inggris dengan pokok bahasan tiga pasang verba Bahasa Inggris yang cukup membingungkan. Nampaknya para pembelajar Bahasa Inggris cukup memahami meski diliputi dengan sedikit kebingungan. Tidak usah khawatir perihal verba yang baru saja kita bahas. Kita dapat mengambil pedoman sebagai berikut: verba intransitif rise, sit, dan lie telah berkembang ke penggunaan transitif, khususnya dalam pengertian kausatif. Verba intransitif rise, sit, dan lie memiliki bentuk yang berbeda untuk penggunaan transitif, yaitu masing-masing raise, set, dan lay. Tidak seperti verba write, baik penggunaannya dalam intransitif maupun transitif bentuknya tidak berbeda. Perhatikan kalimat berikut: He was writing a letter (penggunaan transitif); He was writing at the library (penggunaan intransitif). 

Belajar Bahasa Inggris yang simpel, mudah dimengerti dan dipraktikkan. Ulasan grammar Bahasa Inggris yang lengkap, mendalam, dan lugas. Artikel Bahasa Inggris yang enak dibaca dan perlu. Tetap semangat! Keep moving on!

Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang materi belajar Bahasa Inggris di atas, silakan kerjakan latihan berikut.

Follow Twitter Saya: @baryzin







Read More
      edit

Selasa, 12 Mei 2015

Published 22.36 by with 0 comment

Belajar Bahasa Inggris Hubungan antara Verba Fall dan Fell

belajar bahasa inggris tentang hubungan verba fall dan fell, belajar bahasa inggris perihal hubungan verba fall dan fell, belajar bahasa inggris seputar hubungan verba fall dan fell, belajar bahasa inggris membahas hubungan verba fall dan fell, belajar bahasa inggris mengulas hubungan verba fall dan fell, belajar bahasa inggris mengupas hubungan verba fall dan fell, hubungan verba fall dan fell jadi bahasan belajar bahasa inggris
Sumber: www.Google.co.id/gambar/fall and fell

Belajar Bahasa Inggris: Hubungan antara Verba Fall dan Fell



Dalam Bahasa Inggris ada beberapa pasangan verba yang sering mengganggu atau membingungkan, misalnya pasangan verba rise atau raise, sit atau set, lie atau lay, dan fall atau fell. Pembelajar Bahasa Inggris perlu tahu bahwa sebagian alasan mengapa hal ini begitu sulit mengingat yang mana anggota dari pasangan tersebut digunakan adalah bahwa keduanya berhubungan satu dengan lainya dalam cara yang sangat tak lazim dan membingungkan. Sebelum kita beranjak ke tiga pasangan lainnya ada baiknya kita membicarakan pasangan yang keempat dulu, yakni antara fall dan fell. Pembelajar Bahasa Inggris bisa mengikuti ulasannya berikut ini.

Verba fall adalah verba intransitif yang berarti to fall, jatuh, contoh:

       Humpty Dumpty fell off the wall. (fell bentuk kedua dari fall)

Verba fell adalah verba transitif yang berarti to cut or bring something down, memotong atau merobohkan sesuatu. Penggunaan yang paling umum verba fell berkaitan dengan merobohkan pohon, contoh:

       The loggers felled all the trees on the ridge.

Kata fell dapat juga digunakan untuk merujuk ke menembak jatuh/merobohkan binatang, contoh:

       The hunter felled the charging rhino with a single shot.

Akan nampak jelas bahwa verba fall dan fell sedikit berhubungan. Keduanya, tetapi keduanya berhubungan dalam cara khusus dan tak lazim bahwa, untuk dipahami, membutuhkan penyimpangan dari sejarah Bahasa Inggris.

Dalam taraf awal Bahasa Inggris, ada akhiran khusus yang dapat ditempelkan ke hampir verba apa saja. Akhiran itu yang apa para ahli bahasa kini sebut kausatif (causative). Ketika akhiran ini ditambahkan ke sebuah verba, akhiran ini memiliki makna to cause the action of the verb, menyebabkan perintah tindakan bagi verba. Contohnya, jika kita menambahkan akhiran ini ke verba sneeze, kita akan menciptakan verba baru dengan makna to cause someone to sneeze, menyebabkan seseorang bersin. Jika kita menambahkan akhiran ini ke verba sleep, kita akan menciptakan verba baru dengan makna to cause someone to sleep, menyebabkan seseorang tidur. Jika kita menambahkan akhiran ini ke verba fall, kita akan menciptakan verba baru dengan makna to cause something to fall, menyebabkan sesuatu jatuh. Seperti Anda, pembelajar Bahasa Inggris mungkin dapat duga, verba fell adalah bentuk kausatif dari verba fall. To fell a tree is to cause it to fall, merobohkan pohon adalah menyebabkan pohon itu jatuh. Inilah inti dari hubungan antara verba fall dan fell.

Contoh fall/fell juga menggambarkan karakteristik kedua dari akhiran kausatif ini: ketika akhiran ditempelkan ke sebuah verba intransitif (verba yang tak memiliki obyek), akhiran ini mengubah verba tersebut dari intransitif ke transitif. Karenanya, hasil verba kausatif baru membutuhkan sebuah obyek. Perubahan ini dari intransitif ke transitif bertahan dalam Bahasa Inggris modern. Contoh, verba kausatif fell memerlukan pernyataan yang jelas dari apa yang sebenarnya sedang dipotong atau dirobohkan. Ketika kita fell, merobohkan, kita harus menjatuhkan/merobohkan sesuatu.

Akhirnya, fall/fell menggambarkan karakteristik ketiga dari akhiran kausatif ini: akhiran ini menyebabkan perubahan dalam vowel (vokal) dari verba yang akhiran ini tertempel. Sebagai konsekuensinya, verba intransitif tanpa akhiran kausatif tidak memiliki vowel, dan verba transitif dengan akhiran kausatif memiliki vowel lainnya. (Aturan yang mengatur perubahan vowel itu luar biasa rumit. Aturan yang sama juga menyebabkan banyak bentuk jamak yang tak beraturan dalam bahasa Inggris modern, misalnya, man-men, goose-geese, mouse-mice, child-children.) Dalam konsep imbuhan infleksional dalam Bahasa Inggris modern hal ini dapat dirumuskan dengan apik: The only inflectional affixes that are not suffixes, involve the irregular forms.

Verba fall, verba asli intransitif, tidak beraturan:
Base/present tense (Bentuk dasar/bentuk sekarang): fall/falls
Past tense (Bentuk kedua/lampau): fell
Past participle (bentuk ketiga): fallen
Present participle (Bentuk sedang): falling

Verba kausatif transitif fell, beraturan:
Base/present tense (Bentuk dasar/bentuk sekarang): fell /fells
Past tense (Bentuk kedua/lampau): felled
Past participle (bentuk ketiga): felled
Present participle (Bentuk sedang): felling

Nah, setelah sampai di penghujung artikel Bahasa Inggris ini, apa yang pembelajar Bahasa Inggris dapat simpulkan. Mungkin ini: (1) verba fell adalah bentuk kausatif dari verba fall. To fell a tree is to cause it to fall, merobohkan pohon menyebabkan pohon itu jatuh, (2) akhiran kausatif mengubah verba intransitif fall ke verba transitif fell, (3) verba intransitif fall tanpa akhiran kausatif tidak memilki vowel (vokal), dan verba transitif fell dengan akhiran kausatif memiliki vowel lainnya, dan (4) verba fall, verba asli intransitif bentuknya tak beraturan, fall/falls-fell-fallen sedangakn verba kausatif transitif fell bentuknya beraturan, fell/fells-felled-felled. Jadi verba fell adalah bentuk kedua dari verba fall dan bentuk pertama dari verba fell. Cukup bingung atau bisa memahami. Semoga! 

Belajar Bahasa Inggris yang komplet dan mencerahkan. Artikel Bahasa Inggris yang enak dibaca dan perlu. Ulasan grammar Bahasa Inggris yang lengkap, mendalam, dan lugas. Tetap semangat! Keep moving on!

Follow Twitter Saya: @baryzin
Read More
      edit