Kamis, 10 Desember 2015

Published 15.58 by with 0 comment

Belajar Bahasa Inggris: Rumitnya Menggunakan Pronomina Tak Tentu

 Belajar Bahasa Inggris: Rumitnya Menggunakan Pronomina Tak Tentu

belajar bahasa inggris tentang rumitnya menggunakan pronomina tak tentu, belajar bahasa inggris tentang penggunaan pronomina tak tentu, belajar bahasa inggris membahas penggunaan pronomina tak tentu, belajar bahasa inggris perihal penggunaan pronomina tak tentu, belajar bahasa inggris mengulas penggunaan pronomina tak tentu, belajar bahasa inggris seputar penggunaan pronomina tak tentu, belajar bahasa inggris mengulas pronomina tak tentu

Masih. Kita masih akan mengulas hal seputar pronomina khususnya pronomina tak tentu, tak berkelamin, dan tunggal dalam bentuk tapi jamak dalam makna, misalnya anyone, everyone, nobody, anybody, dan sebagainya.

Masalah muncul, meski, ketika kita menggunakan pronomina tak tentu seperti anyone, atau everyone sebagai anteseden karena kita biasanya memaknai anyone atau everyone tak terikat gender. Pronomina ini tunggal dalam bentuk, yakni , kita menggunakan verba dalam bentuk tunggal dengan-nya ("anyone who has shares can vote; everyone has a vote"), tetapi biasanya jamak dalam makna; karenanya, kita memikirkan mereka sebagai merujuk ke lebih dari satu orang. 

Karena pronomina tak tentu ini tunggal dalam bentuk, banyak guru dan beberapa buku pegangan menekankan bahwa pronomina tunggal digunakan untuk menunjukkan kepada pronomina tunggal ini. Tetapi ada masalah: satu-satunya pronomina tunggal kita yang harus merujuk ke orang adalah salah satu maskulin atau feminin; yang seharusnya kita gunakan? Jika jenis kelamin anyone's dan everyone's sama, kita tidak memiliki masalah; kita dapat mengambil pronomina ini untuk digunakan. Tetapi jika kita tidak mengetahui atau jika grupnya tercampur, kita dapat menciptakan salah pengertian dengan menggunakan salah satu pronomina maskulin atau feminin. Sebagai pengganti, karena anyone dan everyone keduanya merujuk ke lebih dari satu orang, kita dapat menggunakan pronomina jamak orang ketiga: they, them, dan their.

     Everyone trusts themselves to deal fairly with their challengers.
     Everyone left the party because they were bored.

Anteseden lain yang dapat menyebabkan kesulitan yang sama adalah each, no one, nobody, anybody, somebody, someone.

Meskipun they, them, dan their telah digunakan dengan anteseden tunggal dalam bentuk (seperti everyone) selama sedikitnya 600 tahun, lebih 150 tahun yang lalu praktik alternatif dikembangkan, yang mengeras ke dalam aturan penggunaan yang menemukan jalannya dalam hampir semua buku grammar. Aturan ini menyatakan bahwa pronomina harus berkesesuaian dalam jumlah dengan bentuk antesedennya; jadi berkesesuaian dalam jumlah mengambil preseden melebihi berkesesuaian dalam gender. Sehingga, meski everyone jamak dalam makna, karena ia tunggal dalam bentuk, ia harus diikuti oleh pronomina tunggal. Bagaimanapun, penggunaan ini mengarah ke pembetulan berikut dari kalimat contoh pertama yang kita gunakan sebelumnya.

     Everyone who truly believes in himself trusts himself to deal fairly with his challengers.

Anggaplah kalimat aslinya bermaksud mengikutsertakan laki-laki dan perempuan, revisinya mengubah maknanya. Pembetulan kedua dari contoh kita mengarah ke distorsi makna juga:

     Everyone left the party because he was bored.

Sekarang, ditambah kemungkinan bahwa mungkin telah ada wanita yang meninggalkan juga, revisi ini terdengar seolah-olah "he" memiliki kekuatan untuk menghancurkan setiap kesenamgan orang, yang tidak merupakan makna dari kalimat aslinya.

Berkenaan masalah ini, hal ini menjadi semacam isu yang dalam 1850 Parlemen Inggris meloloskan sebuah undang-undang yang mengesahkan bahwa pronomina maskulin tunggal (he, his, him) seharusnya digunakan sebagai sebuah semu-umum (pseudo-generic). Ini berarti bahwa pronomina maskulin dapat digunakan kapan saja gender antesedennya tidak diketahui atau tercamput (laki-laki dan perempuan). Di samping kalimat seperti di atas, oleh karena itu, undang-undang Parlemen ini juga menyiratkan bahwa kalimat semacam berikut adalah benar:

     (A doctor is) . . . a physician . . . licensed to practice his profession . . .

                                                       --Webster's New Collegiate Dictionary 

Kalimat seperti ini sulit untuk dibuat tidak berkelamin karena anteseden "he" dan "his" dalam setiap kasus tidak jamak, tetapi antesedennya tidak perlu laki-laki juga.

Bagi kasus ini, dan demi Anda jika Anda memiliki guru yang menekankan pada pronomina tunggal untuk merujuk ke anteseden tunggal dalam bentuk, ditawarkan saran berikut ini. Tidak ada, dalam kenyaannya, solusi tunggal ketika mencoba memecahkan suatu masalah khusus. Anda seharusnya dituntun terutama oleh konteks Anda, oleh makna yang Anda ingin komunikasikan dalam konteks itu, dan oleh bagaimana kalimat Anda masuk akal.

Saran 1  Buatlah gagasan keseluruhan jamak (plural)

Just as chemists draw their deductions from the results of laboratory experiments, biologists from their observations of forms of life, and astronomers from their . . .

Masalah dengan solusi ini adalah bahwa gagasan tunggal memiliki, pada waktunya, kekuatan khusus tersendiri yang nampak dihilankan ketika ekspresi tunggal ini dibuat jamak. Contoh:

     Each member of this jury must be able to look himself straight in the eye tomorrow morning.

Bandingkan ini dengan:

     All jury members must be able to look themselves straight in the eye tomorrow morning.

Penggunaan bentuk jamak melemahkan nalar, yang ada dalam bentuk tunggal, bahwa pernyataan itu menyiratkan kepada masing-masing dan setiap orang dari kita. Dalam versi jamak, jury bertanggung jawab; dalam versi tunggal, masing-masing dari anggota jury bertanggung-jawab.

Saran 2  Ikutsertakan keduanya bentuk pronomina maskulin dan feminin

     A doctor is a physician licensed to practice his or her (his/her) profession.

Masalah dengan solusi ini adalah bahwa ia dapat mengganggu kepada banyak pembaca, khususnya ketika kalimatnya panjang dan berstruktur kompleks, seperti dalam :

     Anyone who honestly asks herself/himself what his/her objections really are may recognize that she/he is being irrational.

Beberapa kalimat seperti ini dalam satu paragraf mengganggu sebagian besar pembaca; bunyi-bunyian atau kata yang panjang-panjang ini menenggelamkan akal sehat.

Saran 3  Biarkan tipografi membantu Anda

     Anyone who says s/he will deal fairly with opponents is probably prevaricating.

Solusi ini populer selama waktu tak lama, tetapi nampak sedang kehilangan pamor. Masalahnya, tentu, adalah bahwa hal ini tidak membantu bagi her/him, hers/his, atau herself/himself. Dan, juga, bagaimana orang membaca s/he keras-keras?

Saran 4  Berganti-ganti menggunakan bentuk pronomina feminin dan maskulin. Dalam kalimat seperti di atas, Anda kadang-kadang dapat menulis:

     Anyone who says she will deal fairly with opponents is probably prevaricating.

Beberapa pengarang menulis buku di dalamnya mereka menggunakan "he" keseluruhan satu bab atau paragraf dan "she" keseluruhan bab atau paragraf berikutnya.

Saran 5  Mengakui masalah dan berbuat sebagaimana Anda inginkan

Cara Anda memecahkan masalah akan bergantung pada akhirnya pada konteks dan apa yang Anda sedang tulis. Apa yang Anda perlukan untuk menjadi sensitif adalah selogik menentukan semua orang sebagai "she" sebagaimana menentukan mereka sebagai "he." Masalah penggunaan pronomina secara keseluruhan ini merupakan satu masalah yang diciptakan oleh sifat dari bahasa kita: fakta bahwa ini adalah suatu masalah yang telah menciptakan penggunaan yang tidak stabil.

Masalah terkait terjadi dengan penggunaan man dan mankind untuk merujuk ke orang dari kedua kelamin. Ketika Ben Franklin berkata: "Early to bed and early to rise makes a man healthy, wealthy, and wise," apakah ia bernaksud wanita juga? Kita tahu bahwa wanita tidak diikutsertakan dalam kata-kata yang akrab ini: "We held these truths to be self-evident, that all men are created equal." (Ingat wanita tidak dapat memberi suara waktu itu.) Tetapi darinya ex-President Reagen berbicara ketika, dalam mengumumkan National Bible Week, ia berkata: "In the Bible is the solution to all men's problems"?

Untuk menciptakan kejelasan, Anda seharusnya menggunakan mankind dan man/men ketika Anda berbicara anggota ras manusia yang berkelamin laki-laki, dan womankind dan woman/women ketika Anda berbincang anggota ras manusia yang berkelamin perempuan, dan humanity dan humankind ketika Anda ingin mengikutsertakan kedua jenis kelamin dalam makna Anda. Kita semua perlu yakin bahwa bahasa kita mencerminkan realitas. Bagi Anda yang penggemar Star Trek mungkin tahu bahwa cuplikan  yang kita gunakan kembali biasa berkata ". . . where no man has gone before." Seri baru "Star Trek: The Next Generation" memperkenalkan ketidaktepatan kata man dan menggantinya dengan "no one."

Sebelum 1960-an sebagian besar perawat dan guru sekolah dasar adalah wanita dan sebagian besar polisi dan ahli kelistrikan adalah laki-laki. Perbedaan jenis kelamin ini perlahan-lahan menghilang, dan penulis yang menggunakan mereka (perbedaan seksual) beresiko membangkitkan kembali sterotip (klise) tentang dunia.

Bahasa juga telah berubah sebagai akibat dari persepsi dunia yang baru tetapi--secara paradok--bahasa memiliki kekuatan menciptakan persepsi juga. Kita telah menduga argumen golongan konservatif bahasa: "Everyone knows man includes women too." Kita hampir tidak dapat menerima pernyataan itu karena ini tidak benar bagi kita; dan kita tahu banyak yang lain baginya ini juga tidak benar. Dan, tentu saja, jika men telah dimaknai men dan women dalam the Declaration of Independence, the Nineteenth Amendment, yang memberikan wanita hak untuk memberikan suara, argumen itu sudah tidak relevan lagi.

Nah, belajar Bahasa Inggris dengan pokok bahasan Rumitnya Menggunakan Pronomina Tak Tentu sudah sampai di penghujung pembahasan. Apa yang bisa kita petik dari pembahasan kali ini? Mungkin ini:
  • Pronomina maskulin tunggal (he, his, him) seharusnya digunakan sebagai semu-umum (pseudo-generic). Ini berarti bahwa pronomina maskulin dapat digunakan kapan saja gender antesedennya tidak diketahui atau tercapur (laki-laki dan perempuan). Jadi menurut penggunaan standar, kalimat berikut ini berterima: "Everyone left the party becauase he was bored."  
Cara belajar Bahasa Inggris yang simpel, mudah dimengerti dan dipraktikkan. Ulasan grammar Bahasa Inggris yang lengkap, mendalam, dan lugas. Artikel Bahasa Inggris yang enak dibaca dan perlu. Tetap semangat! Keep moving on!

Follow Twitter Saya: @baryzin

      edit

0 Comments:

Posting Komentar