Rabu, 16 Desember 2015

Published 21.23 by with 0 comment

Cakap Menggunakan Whom = Tanda Orang Berpendidikan Tinggi

Cakap Menggunakan Whom = Tanda Orang Berpendidikan Tinggi


belajar bahasa inggris tentang pilihan who atau whom, belajar bahasa inggris membahas pilihan who atau whom, belajar bahasa inggris perihal pilihan who atau whom, belajar bahasa inggris mengulas pilihan who atau whom, belajar bahasa inggris seputar penggunaan who atau whom, belajar bahasa inggris mengupas penggunaan who atau whom, menentukan pilihan who atau whom jadi bahasan belajar bahasa inggris



Sesi pembahasan pronomina masih berlanjut. Kali ini belajar Bahasa Inggris akan mengangkat tema cakap menggunakan pronomina whom, pertanda orang tersebut berpendidikan superior. Dalam pembahasan di sini akan diutarakan tips dan trik jitu menentukan pilihan who atau whom.

Berikut dua penggunaan yang benar dari pronomina who atau whom (digaris-bawahi):

     I do not know who is ready to eat.
     You forget to whom you are speaking.

Aturan baku konvensional adalah Anda seharusnya tidak menggunakan that untuk merujuk ke manusia. Anda seharusnya menggunakan that hanya ketika merujuk ke ide, binatang, atau obyek tak bernyawa. Dalam kalimat pertama berikut ini, that secara tidak benar digunakan untuk merujuk ke orang khusus. Kalimat kedua secara benar menggunakan who untuk merujuk ke guru (subyek).

     X  Mavis saw the teacher that once gave her an F in English.
         Mavis saw the teacher who once gave her an F in English. 

Masalah terakhir kita adalah masalah yang kita telah menyinggungnya pada sesi belajar bahasa Inggris terdahulu dengan judul "Tinjauan Singkat Sistem Pronomina Bahasa Inggris." Masalah itu adalah perbedaan antara who dan whom. Begitu banyak orang memiliki kesulitan dengan pasangan kata terakhir ini bahwa penggunaannya hampir telah menjadi tanda dari pendidikan yang superior. Sebagian besar dari kita terkesan oleh siapa saja yang menggunakan kata whom karena kita berasumsi bahwa mereka harus benar. Benar, perbedaan antara kata itu sedang luntur; kita mengetahui ini karena bahkan orang yang begitu berpendidikan tidak biasa menggunakan whom dengan nyaman dalam percakapan.

Nasehat terbaik yang dapat diberikan adalah ini: karena who adalah bentuk subyek, gunakan ia di mana saja pronomina bentuk subyek (I, he, she, they) akan benar:

     Who (he, she) is there? Who (they) are the actors?
     The people who (they) came were well entertained.

Akibat wajar kepada ini adalah karena whom adalah bentuk obyek, Anda seharusnya menggunakannya di mana saja pronomina bentuk obyek (me, her, him, them) akan benar. Bagian dari nasehat ini tidak begitu mudah untuk diterapkan. Disarankan jika Anda dihadapkan dengan menyusun sebuah pertanyaan, Anda berpikir tentang apakah jawabannya akan berupa satu dari pronomina bentuk obyek ini:

     Who/whom did you see? Jawaban: her, him, atau them.

Jadi pilihan kita di sini akan berupa whom. Dalam praktik, bagaimanapun, hampir semua buku pegangan menerima who dalam pertanyaan. Ketika pilihan who/whom hadir di tengah kalimat, buku pegangan tidak fleksibel:

    She was the girl who/whom I saw.

Untuk membuat pilihan di sini, Anda perlu menyadari bahwa pronominanya adalah obyek dari verba saw, dan karenanya Anda akan berkata "I saw her," whom adalah pilhan yang benar. Ingat ketika Anda sedang mencari pilihan yang benar Anda seharusnya membuat keputusan pada dasar kata yang mengikuti who atau whom. Tetapi, dalam kasus ini, ada solusi yang lebih mudah karena kalimat akan benar tanpa pronomina:

     She was the girl I saw.

Anda dapat juga menggunakan that dalam kalimat seperti ini:

     She was the girl that I saw.

Jadi semua sudah jelas jika Anda cerdas, Anda hampir tidak pernah perlu cemas tentang pilihan who/whom: ada solusi yang bisa dirujuk sepanjang waktu.

Anda tidak dapat selalu mengurusi isu who/whom ketika Anda sedang memutuskan antara whoever dan whomever:

     Give the book to whoever/whomever asks for it.

Anda dapat mengganti pronomina bentuk subyek di sini (seperti he), jadi whoever merupakan bentuk yang benar. Lagi, ketika membuat keputusan, lupakan kata-kata di depan whoever/whomever. Peringatan ini khususnya penting dalam kalimat seperti ini karena to dapat menjerumuskan.

    Give the book to whoever/whomever you see.

Di sini lagi, Anda harus mengabaikan segala sesuatu di depan whoever/whomever dan memikirkan apa inti subject-verb-object dari sisa kata tersebut. Dalam kasus ini ia adalah: "you see X." Hanya bentuk obyek (seperti her) dapat mengganti "X," dan dengan begitu Anda perlu whomever.

Coba proses yang sama dengan dua kalimat ini:

     The choice is available to whoever/whomever wins first prize.
     You always seem to be willing to speak to whoever/whomever I send to see you.

Karena, dalam bagian pertama dari ini, Anda dapat berujar: "She wins first prize," whoever adalah bentuk yang benar. Dalam kalimat kedua, kita harus mengenali bahwa inti subject-verb-object-nya adalah: "I send X to see you." Karena hanya bentuk obyek dapat mengganti "X," whomever merupakan bentuk yang benar.

Ada satu lagi konstruksi yang tidak membiarkan Anda menghindari pilihan who/whom

     I didn't know who/whom it was.

Mengikuti prosedur yang kita paparkan di atas, Anda seharusnya menyadari bahwa bagian akhir dari kalimat ini adalah "it was X." Sebagian besar dari Anda mungkin akan mengganti "X" dengan "her" atau "him." Kesadaran ini akan membimbing Anda untuk memilih whom, dan Anda akan keliru. Anda dapat, salah satu menghindari konstruksi ini secara keseluruhan atau mengakui bahwa verba to be adalah beda dari verba-verba lainnya: ia harus diikuti oleh bentuk subyek dari pronomina. "Who" dengan demikian adalah pilihan yang benar dalam kalimat ini. Tak heran jika Anda kesulitan dengan semua ini, begitu juga dengan banyak orang lain--termasuk mereka yang hampir tidak memiliki kesulitan dengan fitur bahasa standar yang lain. Jika Anda tidak dapat membuat pilihan antara who/whom, katakanlah kalimat itu keras-keras kepada diri sendiri berkali-kali dan pilihlah satu yang terdengar terbaik bagimu. Ini mungkin akan terdengar OK kepada yang lain juga.

Ketika kita dalam percakapan, kita tidak memiliki banyak waktu untuk mempertimbangkan pilihan. Jelasnya, kita tidak bisa menahan orang menunggu selagi kita menjalani beberapa proses yang membantu kita memutuskan apakah megatakan who atau whom. Beberapa orang yang mengalami perlunya untuk memilih menjadi korban dari "overcorrectness." Apa yang mungkin terjadi adalah bahwa mereka menyadari kebutuhan untuk memilih begitu tiba-tiba dan, merasa tak yakin tentang penggunaan bahasa mereka--seperti begitu banyak dari kita juga--mereka memungut lebih sulit dari kedua kata itu, kata yang terdengar nyaris benar. Sebagai akibatnya, mereka menggunakan whom di mana ini tidak sesuai dalam penggunaan standar.

Overcorrectness (pembetulan yang berlebihan) tidak dibatasi kepada penggunaan whom. Tempat lain di mana ia menyebabkan penggunaan yang tidak standar adalah dalam ekspresi seperti "The choice is between you and I," masalah yang sudah kita diskusikan sebelumnya. Kita akan menduga bahwa sebagian besar orang, selama proses sekolah mereka, disalahkan karena menggunakan me dalam tempat di mana penggunaan standar mengharuskan I. Sebagai akibatnya, mereka telah menjadi tidak yakin tentang me bahkan dalam tempat di mana penggunaan me benar.

Ini membawa kita kembali ke masalah kedua yang kita kemukakan di sesi belajar Bahasa Inggris sebelumnya dengan judul "Tinjauan Singkat Sistem Pronomina Bahasa Inggris." Masalah itu adalah "It's I" atau "It's me." Penggunaan standar selama bertahun-tahun membolehkan hanya "It's I." Karena ini bertentangan dengan ujaran normal banyak orang, mereka menjadi cemas kapan saja mereka harus membuat pilihan, anggaplah bahwa apa yang nampak benar bagi mereka ("between you and me"), harus keliru. Sebagai akibatnya, mereka malakukan pembetulan yang berlebihan (sudah benar tapi dibetulkan). Semakin sering mereka menggunakan bentuk pembetulan yang berlebihan (overcorrectness) semakin ia (overcorrection) terdengar benar bagi mereka. Ironi di sini adalah bahwa "It's me" secara luas diterima sekarang; banyak dari Anda bahkan mungkin tidak mengetahui Anda memiliki pilihan untuk mengatakan "It's I," tetapi Anda mungkin menderita sekali karena "between you and me."

Masalah penggunaan bahasa akan selalu bersama kita; mereka (penggunaan bahasa)  melekat dalam sifat bahasa. Selagi bahasa berubah, masalah penggunaan yang lama perlahan-lahan menghilang dan yang baru muncul.

Kesimpulan pada pronomina Bahasa Inggris, kita seharusnya mengulangi bahwa pronomina dan penggunaannya bersifat kompleks. Penutur asli (sejati) menggunakan mereka (pronomina dan penggunaannya) hampir tanpa berpikir, dan sudah mencoba memformulasikan aturan pasti yang menggambarkan bagaimana mereka digunakan telah terbukti frustasi.

Sebuah video semoga bisa memperjelas materi tulisan ini.



Nah, sampailah sudah kita di penghujung belajar Bahasa Inggris dengan pokok bahasan Cakap Menggunakan Pronomina Whom, Pertanda Orang tersebut Berpendidikan Superior.  Ringkasan apa yang bisa kita petik? Mungkin ini: Pronomina who dan whom sungguh tidak dapat dipertukarkan berkenaan dengan makna dan fungsi bersama mereka. Anda seharusnya menggunakan who ketika pronomina memiliki fungsi subyek, sedangkan whom untuk fungsi obyek.

Cara belajar Bahasa Inggris yang simpel, mudah dimengerti dan dipraktikkan. Ulasan grammar Bahasa Inggris yang lengkap, mendalam, dan lugas. Artikel Bahasa Inggris yang enak dibaca dan perlu. Tetap semangat! Keep moving on!

Follow Me on:
YouTube: https://www.youtube.com/channel/UCM5qEVCvLHTAtuNfWt3tT1w/
Facebook: https://www.facebook.com/EnglishKito/
Instagram: https://www.instagram.com/baryzin
Twitter: https://twitter.com/baryzin 

      edit

0 Comments:

Posting Komentar