Kamis, 03 Desember 2015

Published 21.48 by with 0 comment

Tinjauan Singkat Sistem Pronomina Bahasa Inggris

 Tinjauan Singkat Sistem Pronomina Bahasa Inggris


belajar bahasa inggris tentang tinjauan singkat sistem pronomina, belajar bahasa inggris membahas secara singkat sistem pronomina, belajar bahasa inggris perihal tinjauan singkat sistem pronomina, belajar bahasa inggris mengulas secara singkat sistem pronomina, belajar bahasa inggris seputar tinjauan singkat sistem pronomina , belajar bahasa inggris mengupas secara singkat sistem pronomina, tinjauan singkat sistem pronomina jadi bahasan belajar bahasa inggris
Sumber: www.Google.co.id/gambar/pronouns


Belajar Bahasa Inggris kali ini mengulas tema "Tinjauan Singkat Sistem Pronomina Bahasa Inggris. Tinjauan itu terkait dengan she atau her, you atau one, between you and I atau between you and me, pronomina yang kabur (tak jelas), pronomina refleksif, dan kesesuian pronomina dengan antesedennya. Mari belajar Bahasa Inggris ini kita mulai.

Pilihan pronomina lebih mengecoh

Pilihan yang tepat pronomina juga diharuskan, dalam banyak contoh, Anda memamhami interaksi kata di dalam apa yang Anda tulis dan Anda membaca secara pasti apa yang Anda tulis. Tetapi pronomina lebih banyak mengecoh ketimbang pilihan-pilihan lain yang kita telah diskusikan sejauh ini, seperti Anda dapat lihat dalam kalimat di bawah ini (dari memo fakultas):

Faculty that has been employed at the college on a fulltime basis for 2 years or more has a choice of 50% of their courses being evaluated, and are notified by mail and/or telephone and asked to choose.

Pertama, penulis menggunakan faculty sebagai nomina tunggal ("Faculty ... has"), tetapi makna jamak their mempengaruhi pilihan verba berikutnya sehingga faculty tiba-tiba beralih ke jamak ("and are"). Penulis mungkin sedang mencoba menghidari bahasa berkelamin (their sebagai pengganti she atau he), tetapi pilihannya di sini mengontrol keputusan berikut dia, meski apa yang dia telah lakukan di awal kalimat. Jika dia dengan hati-hati telah membaca kembali memonya, dia telah memperhatikan peralihan dan kemudian memikirkan suatu cara yang sedikit membingungkan untuk mengutarakan maknanya.

Preposisi letaknya di depan atau di belakang

Pilihan tertentu yang melibatkan pronomina menerima begitu banyak kepedulian dan perhatian yang tak pasti. Seharusnyakah Anda bertutur "This is I" atau "This is me"? Seharusnyakah Anda berkata "Who are you going with? atau "Whom are you going with?" Ahli bahasa yang ketat akan berargumen I dalam bagian pertama dari pasangan ini dan whom dalam pasangan kedua. Alasannya sedikit rumit, tetapi mempersingkat pada gagasan bahwa pronomina tertentu, sebagai hasil dari sejarah bahasa mereka, bertindak sebagai subyek dalam kalimat sedangakan yang lainnya bertindak sebagai obyek. Bagaimanapun, apa yang dipertimbangkan patut sedang mengalami evolusi, sehingga banyak buku pegangan sekarang memperkenalkan dua alternatif dalam ilustrasi di sini sebagai sama-sama legitimet. (Kenyataannya, ahli tata bahasa yang paling ketat mungkin akan memindahkan preposisi akhir dan menekankan: "With whom are you going?")

Definisi pronomina

Ahli bahasa tidak setuju tentang bagaimana mendefinisikan apa yang dimaksud pronomina. Definisi tradisional adalah bahwa ia adalah kata yang menggantikan nomina; belakangan ini, ahli bahasa telah mendefinisikan ia sebagai kata yang pas atau cocok dalam kalimat di tempat yang sama yang nomina lakukan. Karena dari kedua definisi ini sepenuhnya tidak memadai, kita sebaiknya menghindari definisi ini dan hanya membicarakan tentang sekelompok kata yang telah secara konvensional diberi label sebagai pronomina. 

Personal, posesif, dan refleksif pronomina

Dalam kebanyakan buku, di situ digunakan we dan you begitu sering. We merujuk ke pengarang suatu buku; you merujuk ke pembaca. Keduanya we dan you adalah pronomina personal. Pronomina personal yang lain adalah I, me, us, she, her, he, him, it, they, dan them. Tidak seperti nomina, pronomina personal biasanya mengambil bentuk yang berbeda tergantung pada fungsi kata dalam kalimat tertentu. Perhatikan bagaimana pronomina personal yang sama mengambil bentuk yang berbeda dalam setiap kalimat (pronomina digaris-bawahi):

     Dani told me that I could not leave my car here.
     Somebody needs to tell him that he should mind his own business.

Semua pronomina personal ini dapat dipasangkan dengan pronomina posesif: my dan mine, our dan ours, your dan yours, her dan hers, his, its, their dan theirs.
Ada juga seperangkat pronomina refleksif yang sesuai: myself, ourselves, yourself, yourselves, herself, himself, itself, dan themselves.
  

Interogatif dan relatif pronomina


Ada lagi seperangkat pronomina. Pertama, ada pronomina interogatif: who, when, what, whose, dan which. Kita menggunakan ini untuk bertanya: "Whos's there? Whom did you speak to? What's that? Whose is that? Which do you want?"
Who, whom, which, what, whose, dan that adalah pronomina relatif, yakni, pronomina yang menciptakan subordinasi: "The child who cried was sick; the boy whom I speak to laughed; the table that broke was an antique; I agree with what you said; I spoke to the boy whose life was saved; I like poetry that doesn't rihyme."
Which, what, dan whose juga adjektiva interogatif: "Which table broke? What book do you want? Whose car is that?

Adjektiva demonstratif

Pronomina yang lain adalah adjektiva demonstratif; yakni, mereka menunjuk ke nomina yang sedang dibicarakan: "This book is green; that book is red; these books are black; those books are white." Semua empat ini dapat digunakan tanpa nomina yang mengikuti: "This is green; that is red; these are black; those are white."
Grup pronomina yang lain diciptakan dengan akhiran (suffix) ever: whoever, whomever, whichever, whatever.

Pronomina tak tentu

Pronomina tak tentu membentuk grup yang lain: some, someone, any, anyone, many, all, each, none, one, neither, either, every, everyone, everybody, somebody, anybody, dan sebagainya.

Pronomina orang pertama, kedua, dan ketiga

Pronomina orang pertama adalah semua yang penutur atau penulis gunakan untuk merujuk ke dirinya sendiri atau ke dirinya sendiri plus yang lain (I, me, we, dan sebagainya). Pronomina orang kedua adalah semua yang penutur atau penulis gunakan untuk merujuk ke orang yang kepadanya ia berbicara (you, yourself, yours, dan sebagainya). Pronomina orang ketiga adalah semua yang penutur atau penulis gunakan untuk merujuk sesuatu yang ia perbincangkan tentangnya (it, them, dan sebagainya). dan kepada orang selain dirinya sendiri atau orang yang kepadanya ia berbicara (he, she, they, dan sebagainya).

Nominative dan objective case

Cara lain untuk mengelompokkan pronomina yang sama ini adalah dengan berdasarkan fungsi atau keadaan yang sebenarnya (case). Pronomina yang dapat berfungsi sebagai subyek dari verba adalah dalam keadaan nominatif; mereka adalah I, he, she, we, dan they. Pronomina yang dapat berfungsi sebagai obyek dari verba atau preposisi adalah dalam kedaan obyektif; mereka adalah me, him, her, us, dan them. You dan it dapat berfungsi dalam kedua kapasitas. 


Bahkan tinjauan singkat ini tentang sistem pronomina Bahasa Inggris modern mestinya meyakinkan Anda tentang keruwetannya. Tetapi jangan biarkan keruwetan ini menyesatkan Anda ke dalam pemikiran Anda tidak dapat menguasai penggunaan pronomina. Jika Anda seorang penutur asli (sejati), Anda telah menguasai sebagian besar darinya. Apa yang Anda perlukan untuk memberi perhatian yang sungguh-sungguh adalah beberapa masalah kecil yang nampak asing dalam sistem itu.

I atau me dalam tulisan akademik

Mungkin Anda telah dinasehati untuk tidak menggunakan I atau me dalam karangan akademik. Alasan untuk "aturan" ini mungkin bahwa beberapa orang berpikir kehadiran pronomina orang pertama mengurangi rasa obyektivitas yang mereka pertimbangkan sangat diharapkan dalam karangan ilmiah. Belakangan, preferensi ini untuk prosa impersonal sedang berubah, ke tahap bahwa APA (American Psychological Association) mencatat dalam terbitan kedua dari manual publikasinya bahwa: "Seorang penulis yang berpengalam dapat menggunakan pronomina orang pertama ... tanpa mendominasi komunikasi dan tanpa mengorbankan obyektivitas riset." Penulis yang belum berpengalaman dapat juga menggunakan I atau me tanpa membahayakan obyektivitas pekerjaan mereka, tetapi mereka mungkin perlu menaruh banyak kepercayaan pada reaksi para pembaca untuk meberitahu mereka kapan pronomina ini "mendominasi komunikasi."

You atau one, we atau I

Dalam banyak kasus, bahkan kasus ilmiah, apakah menggunakan you dalam tulisan Anda tergantung pada derajat formalitas yang sedang Anda bidik, yakni, pada kedekatan yang Anda harap ciptakan antara diri Anda dan pembaca Anda. Dalam konteks yang kurang fromal, Anda mungkin merasa bebas untuk merujuk secara langsung kepada pembaca Anda dengan menggunakan "you". Dalam konteks yang lebih formal, Anda mungkin lebih suka menggunakan "one" (versi formal dari you) dan we atau penulis ini (versi formal dari I).


Konteks yang di dalamnya you menyebabkan banyak masalah di mana you sedang digunakan sebagai informal one-digunakan, yakni, untuk merujuk ke orang pada umumnya. Beberapa guru melarang penggunaan semacam ini keseluruhannya. Kita kebetulan tidak di antara guru semacam ini, tetapi kita setuju bahwa you harus tetap mempertahankan referensi yang konsisten dalam keseluruhan sepotong tulisan.

Beralih pronomina

Kekacauan terbesar dalam referensi dari you biasanya berakibat ketika seorang penulis menggunakan you orang kedua untuk merujuk ke dirinya sendiri atau ke orang pada umumnya, tetapi kemudian beralih ke pronomina orang ketiga untuk melakukan hal yang sama:

You learn a lot about people at school, and it is through these interactions that one also gets in closer contact with his "true self."

Perhatikan bagaimana penulis berikut mengalihkan referensi pronominanya:

Often in life one creates situations that yield physical pain. Whether it was just a mere scratch, a fall or a really painful experience like a broken limb, the insident is not easily forgotten. Physical pain lasting only for a moment can linger on in memory for your entire life.

It really doesn't matter how one does it; the fact still remains the same that painful physical experiences that happen in just a few seconds can leave an imprint in your mind for the rest of your life.

Jika you nampak pada waktunya merujuk ke justru pembaca dan pada waktu yang lain merujuk ke manusia pada umumnya, pembaca Anda mungkin mulai merasa sedikit kekacauan disorientasi tanpa secara pasti memahami mengapa. Berikut seorang siswa berbicara tentang sistem peringkat:

Due to the grading system, students are made to strive for a goal. Whether that goal is to recieve an "A" or "B," it is still an aim. I believe that if you change that system, you will lose that ambition to learn.

Pertama, you secara legitimet dapat merujuk ke guru-pembaca, tetapi you yang kedua tidak dapat; lagi pula, guru tak akan kehilangan ambisinya untuk belajar. You kedua harus dibuat general you yang diartikan untuk merujuk ke masyarakat pada umumnya. Tak peduli you kedua merujuk apa, you ini tidak memiliki referen yang sama seperti you yang pertama. Sudahkan penulis ini memberi perhatian kepada penggunaan you-nya, dia telah memutuskan menulis kembali kalimat ini.

Masalah lain dalam penggunaan you berhubungan bahkan lebih langsung kepada pendirian yang diletakkan oleh sepotong tulisan. Setiap penulis membangun pandangan pada tulisannya. Jika ia nampak sedang berbincang kepada pembaca tentang orang lain dan kemudian tiba-tiba beralih ke you tampak sedang berbincang kepada pembaca, tulisannya menjadi membingungkan. Berikut kalimat lain dari karangan murid yang sama tentang sistem peringkat: 

When he is graded with letters, it seems to produce a sense of competition within individual to better himself. This competition is important because it doesn't stop when you get your diploma. Competition is what business and industry thrive on.

Pertama penulis ini nampak sedang berbincang kepada pembaca tentang murid tertentu sebagai wakil dari grupnya. Ketika pembaca sampai ke you dalam kalimat kedua, pembaca bisa bingung karena you, apakah diartikan sebagai pronomina yang umum  atau pronomina yang khusus, adalah peralihan tiba-tiba dari "he." Kalimat berikut dari karangan siswa tentang kedewasaan adalah ilustrasi yang lain dari masalah yang disebabkan oleh beralih pronomina: 

I would recommend this friend to leave home on good term with his family, especially his parents, and to consider them as friends who can help you if you are facing problems later on.

Pada awal kalimat, siswa ini berbicara tentang teman, dan pada akhir kalimat, ia (penulis) berbicara kepadanya. Di sini juga, penulis perlu menjadi sensitif kepada penggunaan you-she dalam teksnya karena ia menyebabkan kebingungan dengan keduanya. 

Pilihan untuk menggunakan atau tidak menggunakan I atau you adalah masalah derajat keakraban seorang pengarang harapkan untuk dibangun dengan pembacanya, Bagi para siswa, pilihan mungkin juga tergantung pada preferensi guru mereka.

Pronomina orang ketiga

Pronomina orang ketiga menghadirkan masalah yang jauh lebih mengecoh. Dalam percakapan seorang penutur dapat menggunakan bahasa tubuh atau intonasi untuk memperjelas pronominanya merujuk ke apa dan mungkin tidak perlu membuat referensinya tersurat. Alat bantu bahasa ekstra ini tidak tersedia dalam bahasa tulis. Bagi tulisan untuk menjadi koheren, para pembaca harus dapat menentukan nomina apa (disebut anteseden) sedang merujuk ke oleh setiap pronomina. I dan you yang digunakan secara hati-hati tidak menyebabkan kebingungan karena antesedennya tidak ambigu. Tetapi karena anteseden untuk pronomina orang ketiga dapat ambigu, mereka (anteseden) harus ada di dalam teks atau pembaca akan bermasalah untuk mencoba memahaminya. Bahkan jika seorang penulis mulai teks dengan "he," seperti dalam paragraf di bawah, pembaca tidak bingung tentang antesedennya, karena seluruh paragraf ini "he" merujuk ke subyek yang sama: 

He stood at the hall door turning the ring, turning the heavy signet ring upon his little finger while his glance travelled coolly, deliberately, over the round tables and basket chairs scattered about the glassed-in verandah. He pursed his lips--he might have been going to whistle--but he did not whistle--only turned the ring--turned the ring on his pink, freshly washed hands.
                                                                                          --Katherine Mansfield,
                                                                                          "The Man Without a Temperament" 

Pronomina harus tidak ambigu

Untuk membantu seorang pembaca membuat keterkaitan yang diperlukan, seorang penulis perlu menggunakan pronomina yang menunjukkan pembaca ke anteseden yang sesuai. Pada umumnya, ini berarti bahwa ketika sebuah anteseden adalah anteseden berjenis kelamin wanita, penulis menggunakan "her" dan "she"; ketika sebuah anteseden adalah anteseden berjenis kelamin laki-laki, penulis menngunakan "him" dan "he"; ketika sebuah anteseden adalah anteseden benda/sesuatu, penulis menggunakan "it"; dan ketika sebuah anteseden lebih dari satu benda atau satu orang, penulis menggunakan "they" dan "them." Umumnya, semua ini tak menyebabkan masalah bagi penulis. Semua yang ia perlu lakukan adalah meyakinkan bahwa antesedennya tidak ambigu dan tidak terlalu jauh dari pronominanya.

Pronomina refleksif

Kita akan mengulas secara singkat tentang pronomina refleksif (pronomina yang berakhir dengan "self" atau "selves"). Pronomina refleksif merujuk kembali ke subyek kalimat:

      
     The doctor cured himself.
     They paid themselves well.

Pronomina refleksif juga bertindak sebagai penguat (intensifier), penegas (emphasizer) makna:

     The doctor herself didn't feel well.
     I myself don't like it.

Pronomina ini seharusnya digunakan ketika sesuatu melakukan sesuatu kepada diri sendiri. Ini hanyalah penggunaan refleksif dalam Bahasa Inggris standar. Anda mungkin telah mendengar, begitu sering, "myself" digunakan sebagai subyek atau obyek:

     Karen and myself want to the wedding.
     It was written by John and myself.

Ini nampak bertindak sebagai cara untuk menghindari implikasi egotisme yang disebabkan oleh penggunaan yang sering dari "I." Penggunaan semacam ini ditemukan dalam gaya bertutur informal beberapa orang saja. Dua bentuk lainnya yang sering ditemukan dalam dialek tertentu adalah "hisself" dan "theirselves." Ini adalah bentuk yang diciptakan pada analogi dari refleksif lainnya yang menggunakan bentuk posesif sebagai dasar refleksif. Ingat bahwa bentuk standarnya adalah "himself" dan "themselves." Anda akan mengamati, justru dengan melihat pada dua kata terakhir ini, bahwa apakah iya atau tidak "self" adalah singular atau plural tergantung pada pronomina yang kepadanya ia ditempelkan. Ini hanya dalam pronomina refleksif, faktanya, bahwa kita tahu oleh bentuknya sendiri apakah pronomina orang kedua merujuk ke satu orang atau lebih dari satu orang; kita memiliki bentuk untuk masing-masing: "yourself" dan "yourselves."

Pronomina dan penggunaannya bersifat kompleks dan Anda sebagai pembelajar Bahasa Inggris tak boleh berkecil hati untuk bisa menguasainya.

Cara belajar Bahasa Inggris online yang simpel, mudah dimengerti dan dipraktikkan. Ulasan grammar Bahasa Inggris yang lengkap, mendalam, dan lugas. Artikel Bahasa Inggris yang enak dibaca dan perlu. Tetap semangat. Keep moving on!

Follow Twitter Saya: @baryzin
      edit

0 Comments:

Posting Komentar