Selasa, 01 September 2020

Published 17.22 by with 0 comment

Pelengkap Infinitif Bahasa Inggris

Pelengkap Infinitif Bahasa Inggris

 

 

Kita tahu bahwa mayoritas besar fungsi klausa relatif sebagai modifier frasa nomina (NP) dalam sebuah kalimat. Bagaimanapun, konstruksi relatif bukanlah tipe yang hanya mungkin dari klausa dalam klausa dalam Bahasa Inggris.

Tulisan berikut peduli dengan ‘pelengkap’ klausa Bahasa Inggris. Pelengkap yang merupakan konstituen yang diperlukan untuk melengkapi makna dari sebuah verba atau adjektiva. Pelengkap klausa sering dibedakan dari adjuncts (kata keterangan/tambahan), yang dipersepsikan tidak menjadi sentral kepada makna yang proporsional dari kalimat dan yang tidak pernah diharuskan untuk ada dengan sebuah verba atau adjektiva:

            John believed that Juliet was coming.

                                   (pelengkap)

            John (almost) believed that Juliet was coming.

                     adjunct (kata keterangan/tambahan)

Verba believe harus mengambil beberapa macam obyek. Obyek ini mungkin sebuah frasa nomina/NP (John believe the report), atau ia mungkin sebuah klausa pelengkap yang tertempel seperti contoh pertama di atas. Secara kontras adverbia almost dalam contoh kedua bukan merupakan konstituen yang secara struktur wajib; ia adalah adjunct yang opsional. Klausa relatif yang biasa, juga, jenis adjunct: contohnya, tidak ada nomina dalam Bahasa Inggris yang diharuskan dalam setiap contoh diikuti oleh klausa relatif. Klausa relatif secara khusus hanyalah modifier nomina.

Dalam tulisan ini akan dibicarakan pelengkap klausa yang meliputi, setidaknya, elemen verbal dengan subyek yang diasumsikan, dan sering sebyek yang diekspresikan juga. Komplemen ini secara alamiah meliputi lima macam:

1.      1) pelengkap-that klausa penuh dengan verba yang ber-tenses

2.     2)  pelengkap subjunctif tanpa tenses

3.     3) infinitive

4.     4) gerund

5.     5) konstruksi nomina-partisipel

Lima macam pelengkap klausa ini cenderung ketat yang dibarengi dengan keberadaan verba tertentu. Karena ada banyak tipe pelengkap klausa dan karena hubungan verba ke tipe pelengkap sering tampak keharusan, grammar pelengkap klausa sedikit kompleks untuk dipelajari.
 

PELENGKAP INFINITIF

Pemikiran  telah diperluas tentang klausa sedikit lebih jauh, untuk menyertakan urutan subyek-verba tanpa tenses. Infinitif (begitu disebut karena mereka tidak tentu (finite), atau tak ber-tenses) adalah tambahan, dan jauh lebih umum, jenis klausa tanpa tenses selain subjunctif. Tidak seperti klausa pelengkap lainnya yang telah dibahas mereka memiliki lima sub-tipe, masing-masing darinya akan dibahas bergantian.

Pelengkap infinitif setelah verba klausa utama:

1.      jenis believe: The students believe their professor to be impressive.

2.      jenis advise: We advised them to play basketball outside.

3.      jenis attempt: I attempted to avoid the oil on the road.

4.      jenis want: I want to clean the apartment.

(for/to infinitive)  I want (for) him to clean the apartment.

5.      jenis let: The teacher let the students do homework in the classroom.

(kata dasar/infinitif tanpa to)

 

Infinitif jenis-believe

Jenis pertama infinitif mengikuti verba klausa utama seperti believe dan imagine. Bagian terkurung dari kalimat di bawah tampak menunjukkan tiada bukti keterangan waktu (tense):

a.       The students believe [their professor to be impressive].

b.      The citizens imagined [the politician to have led an honest life].

Jika yang di atas, verba utama lampau diubah untuk menunjukkan waktu yang akan datang atau waktu kebiasaan sekarang, misalnya, tiada sesuatu yang dikurung akan berubah:

c.       The students will believe [their professor to be impressive].

d.      The students always believe [their professor to be impressive].

e.       The citizens will imagine [the politician to have led an honest life].

f.       The citizens currently imagine [the politician to have led an honest life].

Dalam pengertian apa, kemudian, infinitif dapat dipertimbangkan klausa? Seperti klausa lainnya yang telah dipertimbangkan, mereka tampak memiliki keduanya subyek dan verba (dan dalam (b) contoh di atas, obyek langsung juga).

Perluasan baru ini menyiratkan bahwa kita telah dapat memiliki infinitif to berada bersama dengan verba modal tetapi kita dapat memiliki perfect, progressive, dan perfect progressive. Nyatanya, klaim ini dikuatkan dengan data seperti berikut:

            * The students believe [their professor to can do almost anything].  (be able to = can)

            The students believe [their professor to have done good research]. 

            The students believe [their professor to be correcting their homework].

            The students believe [their professor to have been lecturing too much lately].

Pertanyaan berikutnya untuk dijawab adalah posisi apa infinitif ini mengambil tempat dalam struktur dari keseluruhan kalimat. Apakah mereka NP obyek langsung, seperti yang diperbincangkan untuk klausa-that? Jawabannya tampak meragukan jika kita menggunakan tes notasi yang menyatakan bahwa obyek langsung menjawab pertanyaan what? tentang verba utama. Jawaban di bawah tampak ganjil:

            Pertanyaan                                 Jawaban

            What did the students believe?  ✒ ??Their professor to be impressive.

            What did the citizens imagine? ??The politician to have led an honest life.

Lagi pula, jika klausa infinitif ini adalah NP, kita mungkin mengharapkan mereka untuk hadir dalam posisi NP lainnya, seperti posisi subyek. Namun mereka tidak dapat hadir sebagai subyek verba pasif dalam cara yang klausa pelengkap-that dapat:                                                                         

*[Their professor to be impressive] was believed by all the students.

*[The politician to have led an honest life] was imagined by the citizens.

Beberapa verba kesadaran mental dari jenis ini termasuk assume, find, know, perceive, prove, show, think, dan understand:

            The players assumed their opponents to have practiced more.

            They found the box to contain more money than they had expected.

            The geologists knew the hills to contain gold deposits.

            We perceived them to be interested in our proposal.

 

Infinitif Jenis-advise

Ada kelas verba kedua yang sama, meski secara struktur tidak tepat sama, yang diikuti oleh infinitif. Pertimbangkan kalimat berikut:

            We advised the children to play basketball outside.

             [formula: advise sb to do sth]

            The police officer ordered my friend to move his car.

             [formula: order sb to do sth]

Marilah kita anggap seperti sebelumnya bahwa infinitif di sini tak memiliki keterangan waktu (tense) dan bahwa to dianalisa sebagai elemen di bawah AUX. Dalam kasus ini, kita memperoleh hasil lebih baik ketika kita bertanya pertanyaan jenis –who:

            Pertanyaan: Who(m) did we advise?

            Jawaban: The children (We advised them to play outside.)

            Pertanyaan: Who(m) did the police officer order?

            Jawaban: My friend (He ordered him to move his car.)

Dalam kasus ini, tampak menjadi masalah apakah infinitif disajikan dalam aktif atau pasif; kalimat di bawah--sampai derajat bahwa mereka dapat diterima—tidak menunjukkan susunan itu yang di atas:

            ?We advised basketball to be played outside (by the children).

            ?The police officer ordered my friend car to be moved (by him).

Kita tidak dapat “advise” (menasehati) atau “order” (memerintah/menyuruh) obyek tak bernyawa untuk melakukan apapun.

Seperti dalam kasus jenis infinitif pertama—jenis yang ada dalam klausa yang ditempelkan setelah verba seperti believe—kita dapat mengganti pronomina obyek dengan membuat penggunaan NP opsional yang muncul sebelum S (Sentence) dalam aturan VP (Verb Pronoun) yang direvisi:

            We advised them to play basketball outside.

            The police officer ordered him to move his car.

Bagaimanapun, karena klausa utama di sini tampak memiliki obyek nyata (sedangkan klausa believe dan expect tidak), lantas kita harus bertanya apa status sisa infinitif tersebut. Kita dapat menganalisa infinitif yang tertinggal sebagai pelengkap kepada obyek ini. Bagaimanapun, jika kita mengatakan bahwa semua infinitif adalah klausa, dan karena kita telah menyajikan semua klausa pada sebelumnya sebagai subyek yang berhubungan, lantas kita harus bertanya menempati apa posisi subyek dari infinitif ini? Mengikuti teori generatif belakangan ini, kita akan berkata bahwa ada posisi subyek kosong yang identitasnya dikontrol atau ditentukan, dalam kasus ini oleh obyek klausa utama dan sama dengan obyek itu. Kita menyebut elemen kosong ini PRO; ia bukan pronomina berupa kata dan tidak muncul pada permukaan. Ia hanyalah tanda bahwa beberapa NP dalam klausa utama berfungsi sebagai subyek dari klausa komplemen. Berikut struktur pohonnya.

                                    We advised the children to play basketball outside.

 


Verba lainnya yang cocok pola infinitif ini adalah verba manipulatif seperti allow, cause, force, help, permit, persuade, dan urge.                                                    

            Our parents allowed us to stay up late.

            The wind caused the canopy to fall down.

            Bad lack forced us to leave Las Vegas early.

            I helped my sister to find the answer.

Catat bahwa AUX “to” adalah opsional setelah verba help.                                                   

 

Infinitif Jenis-attempt                                                                                                                                                                                                  

Jenis ketiga infinitif juga melibatkan jenis kontrol. Dalam kasus ini kontrol datang tidak dari obyek klausa utama melainkan dari subyeknya.Verba klausa utama yang memerlukan jenis infinitif ini adalah attempt dan tend.

            The driver attempted to avoid the oil on the road.

             [formula: attempt to do sth]

            Bears tend to eat voraciously in the spring.

             [formula: tend to do sth]

Seperti sebelumnya, infinitif tampak tanpa keterangan waktu (tense), dan to hadir dalam kasus ini, dengan jelas tidak ada obyek sama sekali. Infinitif yang mengikuti verba attempt dan tend tentu tidak dapat ditafsirkan sebagai obyek langsung:

            Pertanyaan: What did the driver attempt? Jawab: ??To avoid the oil on the road.

            Pertanyaan: *What do bears tend? Jawab: ??To eat voraciously in the spring.

Dalam kasus kalimat pertama, pengemudi adalah pelaku (agent) yang keduanya “attempting” dan hopefully “avoiding.” Adalah tidak mungkin bahwa pelaku yang avoid atau eat dalam kalimat ini dapat seseorang yang lain daripada subyek klausa utama. Contohnya, berikut tak masuk akal sama sekali.

            * The driver attempted her to avoid the oil on the road.

            * Bears tend chipmunks to eat voraciously in the spring.                                

Mengikuti pola tipe infinitif kontrol obyek, kita dapat menyatakan bahwa dalam kasus ini subyek klausa utama mengontrol identitas subyek infinitif yang hilang yang mana kita akan lagi menyebut PRO:

                                    The driver attempted to avoid the oil on the road.

                                       

Kelas infinitif ini termasuk verba begin, continue, decide, fail, forget, manage, offer, proceed, promise, refuse, regret, remember, start, try, dan vow. Beberapa kalimat contoh adalah:

That radio station continues to play horrible music.

We proceeded to sell off most of our furniture.

She forgot to buy her books.

I promised (him) to work harder next time.

I refuse to travel any farther tonight.

 

Infinitif Jenis-want (For/To Infinitives)

Kelas keempat verba klausa utama yang mengambil komplemen infinitif membolehkan pilihan salah satu subyek atau obyek dari klausa utama yang menyediakan infinitif dengan subyek yang logis. Dalam kasus berikut ini, obyek secara jelas diungkapkan, dan beberapa subyek infinitif mungkin diperkenalkan dengan for:

1.                  1.   a. I want to refinish the furniture. [formula: want to do sth]

            b. I want (for) him to refinish the furniture.

       2.  a. She intends to clean the house. [formula: intend to do sth]

            b. She intends (for) him to clean the house.

 

Pada kalimat (a) pada setiap pasangan, adalah I dan She yang sedang refinish (mempolitur ulang) dan membersihkan (cleaning) dalam kasus ini. Kita mungkin menetapkan struktur pohon yang sama seperti kita lakukan dengan verba pengontrol subyek di atas seperti attempt. Kalimat (b), yang secara opsional memperkenalkan infinitif mereka dengan for, dengan jelas bagaimanapun juga berbeda, kita tidak tampak memiliki jenis struktur pohon yang ini akan cocok. Marilah kita menerapkan uji yang sama yang kita telah lakukan sebelumnya. Kita dapat mencoba untuk bertanya pertanyaan Who/What yang biasa yang dengan normal ditemani dengan obyek NP:

            Pertanyaan: What do you want? Jawaban:  🔀  ?Him to refinish the furniture.

                                                                                                For him to refinish the furniture.

            Pertanyaan: What does she intend? Jawaban: 🔀  ?Him to clean the house.

                                                                                                    For him to clean the house.

Penutur sejati (asli) cenderung untuk menemukan infinitif–for sedikit dapat diterima di sini, memberi kesan bahwa sedikitnya infinitif-for tampak dilihat sebagai obyek NP dari verba klausa utama selain sebagai subyek infinitif. Pada waktu yang sama, jika kita bertanya pertanyaan–who kita dihadapkan dengan hasil yang tak baik, menasehatkan bahwa pronomina him tidak dengan sendirinya merupakan obyek langsung dari verba want dan tend:

            Pertanyaan: Who(m) do you want? Jawaban: ??Him (to refinish the furniture).

            Pertanyaan: Who(m) do you intend? Jawaban: ??Him (to clean the house).

Kenyataannya, sebagaimana benar dengan kelas verba–believe, jika infinitif hadir dalam bentuk pasif, kalimat tersebut secara sama gramatikal dan menyajikan ide umum yang sama:

            I want (for) the furniture to be refinished by him.

            She intends (for) the house to be cleaned by him.

Ini memberi kesan bahwa verba ini sangat seperti believe ketika mereka ada tanpa pengontrol subyek. Apa, lantas, kita memperlakukan kata for, yang dalam lingkungan yang lain adalah preposisi? Karena ia muncul dalam posisi yang sangat sama seperti komplementizer that dalam klausa yang ber-tenses, kita akan memperlakukannya semacam mengikuti tradisi yang dibangun dalam grammar generatif. Struktur pohon yang relevan lantas sebagai berikut:

                                    I want (for) him to refinish the furniture.

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dengan beberapa verba seperti want, expect, dan hope, beberapa penutur sejati menemukan frasa-for baik secara jelas bahasa sehari-hari, yang berhubungan dengan dialek, ataupun keduanya, dan hanya menggunakan sarana lain untuk mengungkapkan makna yang sama. Verba lain yang berorientasi masa depan dan efektif dalam kelas ini yang lebih siap ada dengan for termasuk arrange, desire, expect, hate, hope, intend, like, love, plan, dan prefer; contohnya,

            The travel agent arranged (for us) to take another trip.

            I would hate (for you) to be stranded in the cabin this winter.

            The doctor would like (for me) to try some new pills.

            I would love (for you) to visit Paris next year.

            The tour leaders plan (for us) to visit more museums.

Subyek infinitif akan, tentu saja, berbeda-beda tergantung pada keberadaan atau ketiadaan dari komplementizer-for. Ketika for hadir, NP yang mengikuti mewakili subyek infinitif; ketika tidak ada frasa-for, subyek klausa utama mewakili subyek infinitif, yang diwakili sebagai PRO dalam struktur pohon.

 

Infinitif Jenis-let (kata dasar murni)

Ada satu kelas infinitif lebih penting yang harus dibedakan, meskipun verba klausa utama yang dengan-nya ia ada sangat terbatas. Tipe ini sering disebut infinitif kata dasar murni (bare-stem), di mana to yang biasa baik secara opsional ataupun keharusan tiada:

            The teacher let the students do homework in the classroom.

             [formula: let sb/sth do sth]

            We saw our friend leave the station.

             [formula: see sb/sth do sth]

Menerapkan uji biasa untuk menentukan apakah infinitif kata dasar murni adalah obyek dari verba klausa utama, kita memperoleh hasil yang tidak dapat  diterima:

            Pertanyaan: *What did the teacher let? Jawaban: *The students do homework in ...

            Pertanyaan: What did you see? Jawaban: *Our friend leave the station.

Menerapkan uji untuk melihat apakah NP the students dan our friend adalah obyek langsung dari verba klausa utama, kita lagi memperoleh hasil yang ganjil:

            *Who(m) did the teacher let? Jawaban: *The students (do homework in ...).

            Who(m) did you see? Jawaban: ?Our friend (leave the station).

Sebagaimana dengan infinitif yang mengikuti contoh verba kelas let/see, kita tidak dapat mengatakan bahwa infinitif kata dasar murni adalah obyek NP; kita akan berasumsi bahwa mereka hanyalah pelengkap klausa kepada verba klausa utama. Karena mereka tak mengikutkan to yang diungkapkan, posisi AUX akan menunjukkan ketiadaan tense [-imper], seperti ia lakukan dalam kasus komplemen subjunctif. Struktur pohon untuk kalimat semacam ini akan seperti berikut:

                        We saw our friend leave the station.

 


Verba lain dalam kelas ini termasuk feel, have, hear, help, make, observe, dan watch:

            We felt the door close behind us.

            The teacher had us repeat the exercise.

            They heard the bell ring twice.

            Please help us move our furniture. 

 
 
Untuk menyimak Pelengkap Infinitif dalam bentuk video, silakan klik yang di bawah ini.
 
 
 



 
 
 
 
Happy reading!
 
@EnglishKito
 
      edit

0 Comments:

Posting Komentar